Ngeri! Markas Brimob Diserbu Pemberontak yang Menyamar Pasukan Resimen Pelopor

Rabu, 23 Maret 2022 - 16:35 WIB
loading...
Ngeri! Markas Brimob Diserbu Pemberontak yang Menyamar Pasukan Resimen Pelopor
Resimen Pelopor bersiap melaksanakan patroli tempur di Sungai Hiu, Aceh bersama pasukan Marinir Alugoro I. Foto: Koleksi AKBP (Purn) St Satam/buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan
A A A
JAKARTA - Pertengahan tahun 1961 markas Brimob Kompi 5116 di Medangara, Kuala Simpang Aceh begitu mencekam. Pagi itu, Pasukan Tentara Islam Indonesia (TII) Daud Beureuh menyerang menggunakan strategi yang amat berani yakni menyamar sebagai anggota Resimen Pelopor Brigade Mobil.

Sebagaimana dikisahkan dalam buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan, penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, Januari 2013, gerombolan pemberontak memakai truk yang sudah dicat menyerupai truk militer lengkap dengan bendera Merah Putih dan lambang Brimob.

Seragam yang dikenakan pasukan TII juga sama dengan Brimob lengkap helm tempur. Seragam Brimob waktu itu mirip seragam TNI yaitu hijau hanya lebih muda.
Baca juga: Mantan Kapolri Menangis, Pasukan Resimen Pelopor Brimob Keheranan

Petugas Brimob yang berada di pintu penjagaan tidak menyangka bahwa pagi itu adalah hari terakhir dalam hidup mereka. Ketika gerombolan pemberontak penyerbu sudah mendekat barulah petugas jaga menyadari bahwa mereka bukan anggota Brimob. Sayang, kesadaran itu datang terlambat.

Musuh keburu membidikkan senjata dan menembak. Situasi menjadi kacau karena terjadi tembak-menembak dalam jarak dekat.
Ngeri! Markas Brimob Diserbu Pemberontak yang Menyamar Pasukan Resimen Pelopor

Pasukan Ranger Kompi 5994 dalam Operasi Militer menumpas DI/TII Aceh tahun 1961. Foto: Koleksi penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan

Mereka yang selamat pagi itu adalah yang sedang mandi, mencuci, dan buang air di sungai terdekat. Para prajurit Brimob ini terkejut mendengar suara tembakan gencar di markas kompi.

Mereka langsung mengambil senjata dan berlari menuju markas. Pemandangan yang dilihat sangat mengerikan. Banyak anggota Brimob 5116 yang terbunuh karena pagi itu mereka sedang bersiap untuk sarapan.

Para penembak bren yang sedang di sungai segera mencari posisi menembak. Namun, mereka bingung lantaran musuh menggunakan seragam yang sama, sementara posisi musuh bercampur dengan kawan-kawan mereka.

Penembak bren baru yakin menembak sasaran ketika musuh mundur. Namun, gerombolan TII adalah pasukan terlatih bertempur menghadapi Belanda sehingga gerakan mundur mereka disertai tembakan yang menyulitkan penembak bren.

Dalam penyerbuan tersebut, Brimob Kompi 5116 kehilangan hampir 40 persen kekuatannya. Sementara, hanya belasan orang dari pihak TII yang berhasil ditewaskan. Hari itu benar-benar kemenangan besar bagi pasukan TII.

Untuk mengatasi keadaan itu, pemerintah mengirim pasukan Resimen Pelopor Brimob ke Aceh pada Juni 1961. Pasukan yang menyandang senapan baru AR 15 adalah seluruh Kompi 5994 (Kompi A) Pelopor di bawah komando langsung Iptu K.E Loemy.
Baca juga: Profil Rumiah Kartoredjo, Polwan Pertama Jabat Kapolda yang Meredam Kegaduhan Eksekusi Imam Samudra

Tahun 1959, Loemy menjabat Komandan Kompi A Ranger Mobile Brigade (Mobbrig) yakni kompi pertama Resimen Pelopor. Sebagai komandan, dia menuntut kedisiplinan tinggi dalam segala hal sampai-sampai jika celana dinas anak buahnya terlihat kusut, dia bisa membatalkan izin cuti yang bersangkutan.

Kepiawaian Loemy teruji saat memimpin 2 peleton Ranger menumpas sisa-sisa PRRI di Sumatera tahun 1961. Ranger harus berhadapan langsung dengan batalion-batalion Angkatan Darat pimpinan Letkol Nawawi yang memberontak.

Karier puncak Loemy ketika menjabat Komandan Korps Brimob tahun 1975-1978 dengan pangkat Brigjen Pol. Memasuki masa pensiun, pangkat Loemy naik menjadi Irjen Pol. Loemy merupakan salah satu komandan legendaris pasukan Ranger Mobbrig atau Resimen Pelopor Brimob, selain mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Anton Soedjarwo.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1626 seconds (0.1#10.140)