Aksi Heroik Pelopor Brimob Kontak Tembak dengan AL Malaysia di Laut China Selatan

Sabtu, 19 Maret 2022 - 06:25 WIB
loading...
Aksi Heroik Pelopor Brimob Kontak Tembak dengan AL Malaysia di Laut China Selatan
Resimen Pelopor bersiap melaksanakan patroli tempur di Sungai Hiu bersama pasukan Marinir Alugoro I. Foto: Koleksi AKBP (Purn) St Satam/buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan, Januari 2013
A A A
JAKARTA - Perwira pertama Aipda Amjiatak dan timnya Kompi D Yon 32 Pelopor Brimob diberangkatkan dengan misi penyusupan ke Semenanjung Malaya pada tahun 1965. Meski Resimen Pelopor Brimob spesialisasi pertempuran hutan bukan peperangan laut, namun prajurit tidak pernah memilih medan tempur.

Di mana pun mereka bertemu musuh, maka di situlah medan pertempuran digelar. Aksi heroik pasukan elite Brimob ini dikisahkan dalam buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan, penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, Januari 2013.
Baca juga: Kisah Prajurit Brimob Kena Tembakan Senjata Sendiri saat Sergap Pemberontak

Pukul 08.00 malam, pasukan Pelopor berangkat dari Kampung Kangka di Pulau Bintan dengan tujuan Kota Tinggi di Pantai Timur Malaysia dengan berkendara tiga perahu. Pasukan Pelopor dipersenjatai senapan andalan AR 15, pasukan Brimob dan sukarelawan membawa US Carabine dan Lee Enfield. Tim ini juga dilengkapi pelontar granat antitank jenis F 5 yang terpasang di bawah laras AR 15.

Tepat pukul 04.00 pagi, pasukan bergerak dari kampung Kawal menuju pemberhentian pertama di Teluk Berakit. Mereka kemudian meneruskan perjalanan pada malam hari.
Aksi Heroik Pelopor Brimob Kontak Tembak dengan AL Malaysia di Laut China Selatan
Pasukan Ranger dalam operasi militer menumpas DI/TII Aceh tahun 1961. Foto: Koleksi penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan

Ketika memasuki Laut China, tim mendengar deru kapal besar yang tengah mendekat. Agen Polisi Roebino mendengar perintah Aipda Amjiatak agar pasukan menyiapkan senjata dan bergerak memanfaatkan celah di kapal. Amjiatak juga memberitahukan kepada anggota bahwa yang mereka hadapi adalah kapal patroli AL Malaysia.

Ketegangan menyelimuti anggota tim yang segera mengokang senjata. Sekejap kemudian, lampu kapal patroli AL Malaysia menyoroti perahu yang membawa pasukan Pelopor.

Anggota langsung menembaki lampu sorot. Sebuah tembakan tepat mengenai anggota AL Malaysia dan sesaat kemudian terjadilah kontak senjata seru di tengah Laut China Selatan.

Agen Polisi Roebino mendengar beberapa teriakan dan suara tubuh manusia yang tercebur ke laut. Rupanya, beberapa anggota Pelopor dan AL Malaysia tertembak.

Aipda Amjiatak lalu memerintahkan anak buahnya menembakkan pelontar granat ke arah kapal musuh. Tembakan pertama meleset dan granat jatuh ke laut. Namun, tembakan kedua berakibat fatal bagi kapal patroli AL Malaysia karena tepat mengenai gudang amunisi sehingga kapal meledak. Kapal AL Malaysia mengalami kerusakan berat dan mundur dari medan pertempuran.

Sembari mundur, AL Malaysia meminta bala bantuan. Tak butuh lama, dua kapal lainnya datang dan langsung memuntahkan meriam dari jarak jauh untuk menghajar perahu pasukan Pelopor.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1476 seconds (0.1#10.140)