Bupati Zaki Dukung Gerakan Pelestarian Bahasa Sunda Tangerang
loading...
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.Foto/Istimewa
A
A
A
JAKARTA - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menyatakan dukungannya dalam melestarikan bahasa ibu khas Sunda Tangerang. Hal itu diungkapkan saat menerima perwakilan Yayasan Aing Tangerang di Pemkab Tangerang.
Memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional (HBII), Zaki mengatakan, mendukung Yayasan Aing Tangerang dalam melestarikan bahasa ibu khas Sunda Tangerang. "Tangerang ini memiliki keberagaman bahasa ibu khas Tangerang. Ada Sunda Tangerang, Betawi Tangerang, Jawa Tangerang, dan Tionghoa Tangerang. Saya sangat mendukung pelestarian bahasa ibu khas Tangerang sebagai identitas Kabupaten Tangerang," kata Zaki pada Rabu (23/2/2022).
Zaki menuturkan, Pemkab Tangerang sudah melakukan upaya-upaya untuk pelestarian kebudayaan Tangerang, seperti perubahan hari jadi. Ini dilakukan guna mengungkap dan memperkaya jati diri dari Kabupaten Tangerang.
"Saat ini kami juga sedang menggagas buku sejarah Tangerang, yang nantinya buku itu akan menjadi benang merah dari beberapa kebudayaan khas yang ada di Kabupaten Tangerang," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Aing Tangerang, Kang Udel menjelaskan, tujuan dari gerakan Aing Tangerang untuk menjaga dan memopulerkan kembali bahasa ibu khas Sunda Tangerang. Kemudian mengampanyekan secara aktif guna menghilangkan stigma negatif tentang bahasa Sunda Tangerang.
"Ada stigma negatif bahwa Sunda Tangerang itu kasar, namun pada kenyataanya Sunda Tangerang itu memiliki keunikan tersendiri dengan sistem bahasa yang egaliter dan dialek yang berbeda dengan Sunda di daerah lain," ucapnya.
Memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional (HBII), Zaki mengatakan, mendukung Yayasan Aing Tangerang dalam melestarikan bahasa ibu khas Sunda Tangerang. "Tangerang ini memiliki keberagaman bahasa ibu khas Tangerang. Ada Sunda Tangerang, Betawi Tangerang, Jawa Tangerang, dan Tionghoa Tangerang. Saya sangat mendukung pelestarian bahasa ibu khas Tangerang sebagai identitas Kabupaten Tangerang," kata Zaki pada Rabu (23/2/2022).
Zaki menuturkan, Pemkab Tangerang sudah melakukan upaya-upaya untuk pelestarian kebudayaan Tangerang, seperti perubahan hari jadi. Ini dilakukan guna mengungkap dan memperkaya jati diri dari Kabupaten Tangerang.
"Saat ini kami juga sedang menggagas buku sejarah Tangerang, yang nantinya buku itu akan menjadi benang merah dari beberapa kebudayaan khas yang ada di Kabupaten Tangerang," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Aing Tangerang, Kang Udel menjelaskan, tujuan dari gerakan Aing Tangerang untuk menjaga dan memopulerkan kembali bahasa ibu khas Sunda Tangerang. Kemudian mengampanyekan secara aktif guna menghilangkan stigma negatif tentang bahasa Sunda Tangerang.
"Ada stigma negatif bahwa Sunda Tangerang itu kasar, namun pada kenyataanya Sunda Tangerang itu memiliki keunikan tersendiri dengan sistem bahasa yang egaliter dan dialek yang berbeda dengan Sunda di daerah lain," ucapnya.
(hab)
Explore More