Diduga depresi, pensiunan PNS gantung diri

Rabu, 28 November 2012 - 00:31 WIB
Diduga depresi, pensiunan PNS gantung diri
Diduga depresi, pensiunan PNS gantung diri
A A A
Sindonews.com - Diduga depresi, Halimi (60), pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) salah satu pusat konservasi tumbuhan di Bogor nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di belakang kediamannya di Kampung Cimanglid, Desa Sukamantri, Tamansari, Kabupaten Bogor.

Informasi dihimpun menyebutkan, jasad korban pertama kali ditemukan Witri (17), anak kandung korban saat mencari ayahnya. Alangkah kagetnya, ayah kandung yang dicari-carinya ditemukan tewas tergantung di plafon belakang rumah di samping kandang ayam.

"Yang pertama menemukan itu anak bungsunya. Ditemukannya di samping kandang ayam, udah tergantung," ungkap Siti Rohmah (29), tetangga korban saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (27/11/2012).

Menurutnya, saat kejadian di rumah kediaman hanya ada Witri, anak bungsunya dan Keni (28), anak pertamanya yang saat itu tengah berada di kamar mandi.

"Waktu itu anak-anaknya lagi ada di rumah. Yang bungsu lagi nyetrika baju, kalau anak pertamanya lagi di kamar mandi. Jadi anak-anaknya enggak ada yang tahu bapaknya pergi ke belakang rumah mau gantung diri," tambahnya.

Temuan tersebut, membuat warga sekitar geger. Mengetahui itu, warga langsung berdatangan ke kediaman korban beserta pihak keluarga. Menurut warga sekitar, diduga Halimi mengakhiri hidupnya lantaran depresi setelah Awin, istrinya meninggal lima hari yang lalu.

"Istrinya meninggal lima hari (yang) lalu. Mungkin karena enggak tahan hidup sendirian, makanya gantung diri. Padahal anak-anaknya masih ada," ungkap Suhaebah salah seorang tetangganya.

Menurut Suhaebah, korban memang terlihat sangat harmonis dengan almarhum istrinya tersebut. Hal itu menurutnya, terlihat saat Halimi yang selalu membawa Awin setiap pergi.

"Pak Halimi itu memang sayang banget sama istrinya. Buktinya kalau pergi kemana-mana, Pak Halimi selalu bareng sama istrinya. Istrinya meninggal duluan karena sakit, kejadiannya baru lima hari lalu," jelasnya.

Sementara pihak kepolisian yang datang setelah mendapat informasi warga, kemudian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengetahui dugaan penyebab kematian Halimi.

Kapolsek Tamansari Iptu Ade Suhendi menjelaskan berdasarkan hasil olah TKP di saku celana korban terdapat surat wasiat yang berisi permohonan maaf korban pada empat anaknya. Di surat itu, ia menulis nama empat anaknya dan minta maaf bunuh diri karena punya penyakit kurang pendengaran.

"Kami sudah olah TKP dan keluarga korban tidak menuntut atau penasaran terkait penyebab kematiannya. Dari dokter puskesmas yang memeriksa juga menyimpulkan korban bunuh diri," kata Iptu Ade.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6466 seconds (0.1#10.140)