Tanggulangi Stunting, Kelurahan Setu Jadi Proyek Percontohan Kepiting

Minggu, 20 Februari 2022 - 03:33 WIB
loading...
Tanggulangi Stunting,...
Puskesmas Kecamatan Cipayung melakukan terobosan dengan menggelar kegiatan pencegahan dan penanggulangan stunting di Kelurahan Setu, Jakarta Timur. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Kasus stunting pada anak harus segera dicegah dan ditanggulangi sedini mungkin. Bila tidak mendapat perhatian khusus, maka akan mengancam tumbuh kembang sang anak.

Guna menanggulangi persoalan tersebut, Puskesmas Kecamatan Cipayung melakukan terobosan dengan menggelar kegiatan pencegahan dan penanggulangan stunting di Kelurahan Setu, Jakarta Timur. Kepala Puskesmas Kecamatan Cipayung dr. Rini Muharni mengatakan, kegiatan pencegahan dan penanggulangan ini melibatkan jajaran dari Puskesmas Kecamatan Cipayung, pihak kelurahan serta Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP).

Kegiatan ini diberi nama dengan Kawasan Kenal dan Peduli Stunting atau Kawasan Kepiting. "Tujuan khusus Kawasan Kepiting ini meningkatkan panjang badan anak usia 0-18 bulan dengan pemberian makan yang sesuai dengan kebutuhan dan pedoman gizi seimbang, serta tumbuh di lingkungan yang bersih dan sehat," kata Rini di Jakarta Timur, Sabtu (19/2/2022).





Menurutnya, kegiatan tersebut fokus pada pemeriksaan kesehatan, dan pemantauan gizi anak. Dia mengungkapkan, sebelum dilakukan pemeriksaan anak terlebih dulu didata agar treatment yang dilakukan mendapat hasil yang maksimal.

"Kami akan bekerja secara optimal untuk menanggulangi penyebab stunting pada anak," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, dipilihnya Kelurahan Setu sebagai proyek percontohan dalam mengentaskan stunting bermula dari ditemukannya 14 anak yang terindikasi kurang gizi ketika pihak Puskesmas melakukan pendataan. "Kami sudah memilih Kelurahan Setu dijadikan pilot project (proyek percontohan) Kawasan Kepiting, karena saat melakukan pendataan ada 14 anak yang terindikasi kurang gizi tetapi belum dikategorikan stunting," ucapnya.

Setelah beberapa treatment dilakukan kondisi 14 anak tersebut pun berangsur membaik dan menunjukkan perkembangan pesat. Indikatornya, lanjut dia, dengan ditandainya peningkatan nafsu makan yang sebelumnya hanya sekali, kini bisa tiga kali serta buang air besarnya pun lancar.

"Dari 14 anak, 13 anak pertumbuhan gizinya sudah membaik, tiga orang sudah normal tumbuh kembangnya, sementara satu anak lainnya masih dalam tahap pengobatan," tuturnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1090 seconds (0.1#10.140)