502 Siswa dan Tenaga Pendidik Terpapar Covid-19, PTM 41 Sekolah Dihentikan

Selasa, 08 Februari 2022 - 11:00 WIB
loading...
502 Siswa dan Tenaga Pendidik Terpapar Covid-19, PTM 41 Sekolah Dihentikan
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana.Foto/SINDOnews/Dok
A A A
DEPOK - Sebanyak 41 sekolah di Kota Depok menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM). Ini dilakukan setelah ditemukan sejumlah siswa dan tenaga pendidik terpapar Covid-19 .

"Berdasarkan data ada 502 siswa dan tenaga pendidik yang positif Covid-19," ungkap Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana di Balai Kota Depok pada Selasa (8/2/2022).

Dadang menuturkan, PTM di 41 sekolah dihentikan sementara dan saat ini sedang dilakukan tracing, swab PCR. Dia melanjutkan, saat ini sekolah-sekolah di Depok telah menerapkan PTM terbatas dengan kapasitas maksimal 50 persen.

"Masih menjalankan untuk PTM dari hari Jumat sesuai dengan diskresi dari Kemendikbud. Sesuai Imendagri jika PPKM Level 3 maka untuk PTM 50 persen," tutur Dadang.

Soal varian Omicron, Dadang melanjutkan, saat ini data yang diberikan pada pihaknya sebanyak enam kasus. Tetapi untuk samplenya sudah dikirim ke Kemenkes.
”Tetapi, dengan melihat peningkatan kasus yang sangat tinggi dalam waktu yang cepat, ini lebih dari lima kali lipat, itu sudah bisa dipastikan bahwa itu memang varian Omicron, penyebab utama kenaikan kasus yang cukup tinggi,” ujarnya.

Dadang menegaskan, posisi saat ini jika dibandingkan dengan Delta kasus hariannya itu sudah melebihi pada kasus Juni 2022. Pada varian Delta paling tinggi kasus tercatat 1.700-an saja.

Namun pada varian Delta kenaikannya tidak secepat Omicron. Sedangkan sekarang kenaikannya tajam sekali untuk waktu yang relatif cepat. “Bayangkan 2 minggu lalu kita 0 sampai 5, sekarang kita ribuan. Kenaikan yang 1.800-an itu tertinggi selama pandemi,” tegasnya.

“Iya, ini dampak dari varian Omicron cuma untuk data berapa yang terpapar Omicron itu dikirim sampelnya ke Kemenkes. Hanya kemenkes yang memiliki data itu, kita hanya memiliki data awal saja enam kasus,” ucapnya.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1730 seconds (0.1#10.140)