Sejarah Hotel Tertua di Indonesia yang Dibangun Tahun 1856

Sabtu, 05 Februari 2022 - 05:54 WIB
loading...
Sejarah Hotel Tertua...
Hotel Salak yang berada di Kota Bogor tahun 1880 saat bernama Hotel du Chemin de Fer. Foto: Istimewa
A A A
BOGOR - Hotel Salak yang berada di Kota Bogor merupakan hotel tertua di Indonesia yang masih beroperasi sampai sekarang. Lantaran memiliki sejarah panjang dan bangunannya yang unik, hotel ini kerap menjadi pilihan masyarakat luar Bogor atau bahkan masyarakat Bogor sendiri, untuk menginap.

Hotel Salak terletak tidak jauh dari Istana Bogor. Bangunan hotel ini berdampingan dengan Balai Kota Bogor. Hotel ini merupakan salah satu bangunan peninggalan kolonial tertua yang sudah berdiri sejak masa penjajahan Belanda.

Dikutip dari laman www.sejarahbogor.com, Sabtu (5/2/2022), hotel ini sudah enam kali berganti nama. Bangunan hotel yang kini bernama Hotel Salak the Heritage pada awalnya hanya berupa rumah penginapan yang dibangun pada tahun 1856. Pembangunannya bersamaan dengan renovasi Istana Bogor (Buitenzorg Pallais) oleh Gubernur Jenderal Hindia-Belanda saat itu, Albertus Jacobus Duymaer van Twist (1851-1856).



Twist merenovasi bangunan istana lama yang sudah rusak akibat gempa yang pernah melanda Bogor pada 1834. Ia kemudian mendesain ulang bentuk bangunan Istana dengan arsitektur bergaya Eropa abad pertengahan. Pada tahun 1850 istana dibangun kembali dengan bentuk bentuk yang bisa dilihat pada masa ini.

Keluarga Twist menjadi pemilik dan mengelola rumah penginapan yang kelak menjadi sebuah hotel berkelas pada masanya. Hotel itu kemudian dikenal dengan nama Binnenhof Hotel. Hotel binnenhof bisa dianggap sebagai hotel bintang empat karena lokasinya yang dekat dengan pusat pemerintahan, istana, dan kebun raya.

Selain digunakan sebagai tempat peristirahatan bagi tamu sang Gubernur Jenderal, Binnenhof juga menjadi tempat bertemunya para pengusaha Hindia-Belanda, dan menjadi tempat rapat untuk membahas administrasi pemerintahan.

Dua puluh tahun setelah kematian Twist (3 Desember 1887), Binnenhof mengalami masa-masa suram. Apalagi pada waktu itu pemerintahan Hindia-Belanda sedang dilanda krisis moneter.

Sejarah Perubahan nama Hotal Dibbets menjadi Hotel Salak the Heritage dimulai pada tahun 1913 setelah diambil alih oleh perusahaan NV American Hotel. Tapi , meski telah berganti kepemilikan, namun hotel ini tetap mengalami kebangkrutan.

Tahun 1922 , dalam kondisi yang sudah terpuruk hotel ini dilikuidasi oleh E A Dibbets, sang manager yang juga pemilik saham terbesar di NV American Hotel. Oleh sang manajer, hotel ini kemudian berganti nama menjadi hotel Dibbets.

Tahun 1932, setelah berganti manajemen hotel kemudian ini berganti nama menjadi Hotel Bellevue-Dibbets. Hotel Bellevue-DIbbets kerap menampilkan tulisan onder Europ beheer, Eropeesch beheer (dikelola atau di bawah manajemen orang Eropa). Hal ini menunjukkan bahwa para turis tidak perlu mengkhawatirkan pelayanan dan fasilitas hotal, karena pengelolanya adalah orang Eropa yang memahami keinginan para tamunya.

Sejarah Hotel Tertua di Indonesia yang Dibangun Tahun 1856

Hotel Bellevue te Buitenzorg Tahun 1867.

Pihak manajemen juga sangat gencar mempromosikan hotel Bellevue-Dibbets dan Buitenzorg di Eropa. Alhasil, para wisatawan yang berkunjung ke Eropa akan menyempatkan diri untuk menginap di Hotel mereka.



Kedatangan militer Jepang ke Indonesia pada tahun 1942 membuyarkan semuanya. Belanda harus menyerah kalah pada Jepang dan harus segera hengkang dari tanah jajahannya. Hotel Salak the Heritage yang sempat terlantar kemudian digunakan oleh pihak Jepang sebagai markas militer mereka atau Kempetai.

Kekuasaan Jepang di Indonesia tidak berlangsung lama, pada tahun 1945 dua buah bom atom memporakporandakan Kota Hiroshima dan Nagasaki. Kondisi tersebut membuat Jepang harus terpaksa menyerah kalah pada Sekutu. Selama masa transisi dari tahun 1945-1947, bangunan hotel ini kembali menjadi markas bagi para tentara Sekutu.

Setelah tahun 1948, bangunan hotel ini kemudian diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah Republik Indonesia. Oleh Pemerintah yang berkuasa saat itu, hotel ini tidak mendapatkan perhatian karena mereka masih sibuk mengurusi negara yang masih seumuran jagung. Baru lah pada tahun 1950, bangunan hotel ini direnovasi dan mendapatkan nama baru yaitu Hotel Salak.

Perubahan nama kembali dilakukan pada September 1998 dengan nama baru yang masih digunakan hingga kini, yaitu Hotel Salak the Heritage. Perubahan nama kembali dilakukan pada September 1998 dengan nama baru yang masih digunakan hingga kini, yaitu Hotel Salak the Heritage.
(thm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1512 seconds (0.1#10.140)