PSBB Transisi, Pengguna Bus Transjakarta Naik 22 Persen per Hari

Jum'at, 12 Juni 2020 - 12:31 WIB
loading...
PSBB Transisi, Pengguna...
Foto: Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - PT Transjakarta mengklaim telah berhasil mengurai kepadatan dan penumpukan penumpang yang mengalami peningkatan seiring dengan diberlakukannya pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Salah satu yang dilakukan Transjakarta adalah mekanisme dispatch (pemberangkatan) yang dimodifikasi.

"Penerapan mekanisme ini telah teruji dapat menurunkan tingkat kepadatan dan penumpukan pelanggan di halte-halte transit pada jam-jam sibuk dengan kecepatan dan ketepatan angkut hingga lebih dari tiga kali dari waktu normal," ujar Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta, Nadia Diposanjoyo, Jumat (12/6/2020).

Selama masa PSBB, kata dia, Transjakarta melayani rata-rata 127.306 pelanggan per hari di 13 koridor, dengan pembatasan waktu operasional dari pukul 06.00-18.00 WIB untuk umum, dan pukul 22.00-24.00 WIB untuk petugas kesehatan.

Setelah pemberlakuan masa PSBB transisi, rata-rata jumlah pelanggan Transjakarta naik sebesar 22 persen per hari dengan waktu operasional yang masih dibatasi. Penambahan operasional mulai pukul 05.00-22.00 WIB untuk umum dan hingga pukul 24.00 WIB untuk petugas kesehatan dan penambahan 3 rute integrasi stasiun Kereta Commuter Indonesia (KCI).

"Sejak status PSBB diumumkan, operasional harian Transjakarta tercatat menjangkau sepanjang 231 km melintasi 13 koridor untuk melayani lima wilayah DKI Jakarta," katanya. (Baca juga: Ini Layanan Transjakarta Selama PSBB Transisi)

Menurut dia, pasca hari ke tiga PSBB transisi dan berbagai uji coba mekanisme dispatch yang dimodifikasi, kepadatan dan penumpukan penumpang yang ada di halte-halte transit pada saat jam-jam sibuk, pada hari ke lima dan hingga keenam sudah dapat tertangani dengan baik.

"Data dan catatan yang kami miliki, waktu urai berhasil diturunkan dari 25-30 menit pada awal PSBB transisi dimulai hingga kurang dari 5 menit mulai hari ke tiga atau penurunan kepadatan dan penumpukan pelanggan hingga 80 persen," tuturnya.

Dia menerangkan, upaya Transjakarta untuk setiap menit berjibaku mengurai kepadatan dan penumpukan pelanggan selain melakukan modifikasi dengan memastikan sterilisasi jalur untuk kelancaran perjalanan dispatch, juga menambah personel pengatur kepadatan dan penumpukan pelanggan di halte dan antrean. Selain itu, mengatur dan mengawasi kepadatan angkut dalam bus untuk memastikan sesuai dengan protokol jarak untuk memutus penularan virus Covid-19.

"Command Center Tije mengindikasi lokasi halte yang akan padat dan melakukan pilihan dispatch untuk kemudian menginformasikan koordinator wilayah dan halte tertuju untuk dilakukan proses penguraian, petugas menerapkan 4 protokol tindakan," terangnya. (Baca juga: Hari Pertama Perkantoran di Jakarta Buka, Penumpang Transjakarta dan MRT Masih Sepi)

Protokol tindakan itu, kata dia, pengaturan posisi antrean dengan memaksimalkan area halte dengan tetap menjalankan prosedur physical distancing. Lalu, penutupan sementara bagi pelanggan yang hendak masuk dari luar halte.

Kemudian percepatan arus pelanggan keluar halte dengan tetap mengikuti mekanisme tap out pada gate keluar, serta melakukan pengaturan proses penurunan pelanggan dengan cara menahan kedatangan bus untuk sementara.

Selain itu, tim pengatur laju bus menyiapkan strategi-strategi, khusus seperti menyiapkan unit bus yang kosong yang standby di halte terdekat. Selanjutnya, memberlakukan rute poros atau tidak melayani sampai halte ujung terhadap rute-rute yang sudah dievaluasi jumlah pelannggannya di halte ujung untuk melayani halte yang padat.

Lalu, mendispatch bus kosong untuk langsung melayani halte yang sedang terjadi antrean kepadatan dan penumpukan pelanggan. Memodifikasi rute langsung ke tujuan tanpa harus transit guna meminimalisir antrean pelanggan dan penumpukan di halte transit. Dan memperbantukan dengan bus dari rute yang sepi untuk mengurai rute yang haltenya padat dan terjadi penumpukan pelanggan.
(thm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2078 seconds (0.1#10.140)