Sepi Pembeli, Omzet Pedagang Pasar Induk Jatiuwung Terjun Bebas
loading...
A
A
A
TANGERANG - Omzet pedagang di Pasar Induk Jatiuwung mengalami penurunan akibat dualisme yang terjadi. Sepinya pembeli memicu para pedagang Pasar Induk Jatiuwung menyuarakan aspirasinya meminta agar persoalan yang terjadi segara dituntaskan.
Ketua Forum Pedagang Pasar Induk Jatiuwung Haji Majid menegaskan, tidak ada persaingan bisnis seperti yang dilontarkansecara pedas oleh Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah beberapa waktu lalu.
”Kita tegaskan sekali lagi ini murni pergerakan dari kami pedagang kecil dan tidak ada pihak manapun yang menunggangi. Karena itu kami disini ingin meminta solusi dari pak Wali Kota,” katanya, Kamis (13/1/2022).
Menurut dia, saat ini yang dibutuhkan para pedagang bertemu langsung dengan orang nomor satu di Kota Tangerang itu. Dari pertemuan itu, lanjut dia, nantinya para pedagang berharap ada solusi yang ditawarkan agar keadaan pasar tidak lagi sepi.
”Kami berharap pak Wali Kota bisa bertemu dan duduk bareng dan mendengarkan aspirasi dari kami. Sehingga ada solusi terkait permasalahan pasar induk Jatiuwung dan pasar induk Tanah Tinggi,” ujarnya.
Majid menuturkan, persoalan muncul tidak lain karena para pedagang tersebut sebelumnya banyak berdagang di pasar induk Tanah Tinggi.
Pedagang pun pindah ke pasar induk Jatiuwung karena pihaknya mendapatkan informasi bahwa pasar induk Tanah Tinggi izinnya tidak akan diperpanjang. Tapi pada kenyataanya pasar Induk Tanah Tinggi tetap beroperasi, yang berdampak pada sepinya omzet di pasar Induk Jatiuwung.
”Disini kami mohon peranan dari pak Wali Kota untuk memberikan solusi atas permasalahan ini. Karena memang yang menjadi korban kami pedagang,” tegasnya.
Sebelumnya para pedagang mengadukan nasib mereka melalui Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo. Dalam kesempatan itu Gatot mengatakan, akan segera memanggil Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah guna meminta penjelasan terkait polemik dualisme Pasar Induk ini.
”Secepatnya. Setelah ini saya dengan Komisi III juga akan rapat internal tentang langkah-langkah tahapan hearing berikutnya,” ucap Gatot.
Selain meminta penjelasan kepada Wali Kota Tangerang, pihaknya juga akan memanggil dinas-dinas terkait untuk menindaklanjuti permasalahan ini.
Ketua Forum Pedagang Pasar Induk Jatiuwung Haji Majid menegaskan, tidak ada persaingan bisnis seperti yang dilontarkansecara pedas oleh Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah beberapa waktu lalu.
”Kita tegaskan sekali lagi ini murni pergerakan dari kami pedagang kecil dan tidak ada pihak manapun yang menunggangi. Karena itu kami disini ingin meminta solusi dari pak Wali Kota,” katanya, Kamis (13/1/2022).
Menurut dia, saat ini yang dibutuhkan para pedagang bertemu langsung dengan orang nomor satu di Kota Tangerang itu. Dari pertemuan itu, lanjut dia, nantinya para pedagang berharap ada solusi yang ditawarkan agar keadaan pasar tidak lagi sepi.
”Kami berharap pak Wali Kota bisa bertemu dan duduk bareng dan mendengarkan aspirasi dari kami. Sehingga ada solusi terkait permasalahan pasar induk Jatiuwung dan pasar induk Tanah Tinggi,” ujarnya.
Majid menuturkan, persoalan muncul tidak lain karena para pedagang tersebut sebelumnya banyak berdagang di pasar induk Tanah Tinggi.
Pedagang pun pindah ke pasar induk Jatiuwung karena pihaknya mendapatkan informasi bahwa pasar induk Tanah Tinggi izinnya tidak akan diperpanjang. Tapi pada kenyataanya pasar Induk Tanah Tinggi tetap beroperasi, yang berdampak pada sepinya omzet di pasar Induk Jatiuwung.
”Disini kami mohon peranan dari pak Wali Kota untuk memberikan solusi atas permasalahan ini. Karena memang yang menjadi korban kami pedagang,” tegasnya.
Sebelumnya para pedagang mengadukan nasib mereka melalui Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo. Dalam kesempatan itu Gatot mengatakan, akan segera memanggil Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah guna meminta penjelasan terkait polemik dualisme Pasar Induk ini.
”Secepatnya. Setelah ini saya dengan Komisi III juga akan rapat internal tentang langkah-langkah tahapan hearing berikutnya,” ucap Gatot.
Selain meminta penjelasan kepada Wali Kota Tangerang, pihaknya juga akan memanggil dinas-dinas terkait untuk menindaklanjuti permasalahan ini.
(ams)