Banjir Rendam 6 Kecamatan di Kabupaten Bekasi
loading...
A
A
A
BEKASI - BPBD Kabupaten Bekasi mencatat enam kecamatan di wilayahnya terendam banjir , Rabu (12/1/2022) malam hingga Kamis (13/1/2022). Secara total, banjir merendam delapan desa yang berada pada enam kecamatan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Henri Lincoln merinci enam Kecamatan tersebut, yakni Babelan, Taruma Jaya, Sukakarya, Cikarang Utara, Cikarang Timur, dan Cikarang Barat.
“Penyebabnya, intensitas hujan tinggi disertai angin, meluapnya aliran sungai, drainase yang tidak berfungsi dengan baik, dan diserai pasang air laut,” ujar Henri ketika dikonfirmasi.
Menurut Henri, ketinggian banjir bervariasi dan berbeda dari tiap-tiap lokasi. Namun, pada hari ini air banjir sudah berangsur surut.
“Kecamatan Babelan, Taruma Jaya dan Cikarang Barat sudah surut. Sementara Kecamatan Sukakarya ketinggian air terkini 20-40 cm. Lalu di Kecamatan Cikarang Utara setinggi 10-80 cm, dan Cikarang Timur setinggi 20-70 cm,” jelas dia.
Henri telah mengerahkan jajarannya untuk melakukan pendataan terhadap korban-korban terdampak. Sampai saat ini, belum terdapat data terkait total warga terdampak dan kerugian atas insiden tersebut.
“Destana atau Katana, Penggiat Kebencanaan lainnya melakukan pendataan, evakuasi, memberikan imbauan kepada warga terdampak banjir,” tutupnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Henri Lincoln merinci enam Kecamatan tersebut, yakni Babelan, Taruma Jaya, Sukakarya, Cikarang Utara, Cikarang Timur, dan Cikarang Barat.
“Penyebabnya, intensitas hujan tinggi disertai angin, meluapnya aliran sungai, drainase yang tidak berfungsi dengan baik, dan diserai pasang air laut,” ujar Henri ketika dikonfirmasi.
Menurut Henri, ketinggian banjir bervariasi dan berbeda dari tiap-tiap lokasi. Namun, pada hari ini air banjir sudah berangsur surut.
“Kecamatan Babelan, Taruma Jaya dan Cikarang Barat sudah surut. Sementara Kecamatan Sukakarya ketinggian air terkini 20-40 cm. Lalu di Kecamatan Cikarang Utara setinggi 10-80 cm, dan Cikarang Timur setinggi 20-70 cm,” jelas dia.
Henri telah mengerahkan jajarannya untuk melakukan pendataan terhadap korban-korban terdampak. Sampai saat ini, belum terdapat data terkait total warga terdampak dan kerugian atas insiden tersebut.
“Destana atau Katana, Penggiat Kebencanaan lainnya melakukan pendataan, evakuasi, memberikan imbauan kepada warga terdampak banjir,” tutupnya.
(thm)