367 Rumah Warga di 2 Kecamatan di Bekasi Terendam Banjir Rob

Minggu, 05 Desember 2021 - 00:00 WIB
loading...
367 Rumah Warga di 2...
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan banjir rob menggenangi 367 rumah warga Kabupaten Bekasi pada Jumat (3/12) pagi. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) , Abdul Muhari mengatakan banjir rob menggenangi 367 rumah warga Kabupaten Bekasi pada Jumat (3/12) pagi. Dua desa di dua kecamatan terendam yang terjadi sejak pukul 06.00 waktu setempat.

Menurutnya, peristiwa ini belum menimbulkan pengungsian warga, melainkan mereka tetap bertahan di rumah. BPBD setempat menyebutkan dua desa terdampak di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat berada di Desa Samudra Jaya di Kecamatan Tarumajaya dan Desa Hurip Jaya di Kecamatan Babelan.

"Banjir rob di kedua desa ini diakibatkan hujan dan naiknya air laut serta gelombang pasar di pesisir pantau utara Pulau Jawa. Rob tidak dapat dihindari sehingga lebih dari tiga ratus rumah terendam," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (4/12/2021).

Dia menerangkan tinggi muka air saat rob ini berlangsung sekitar 30 hingga 50 cm. Selain berdampak pada rumah warga, genangan juga berdampak pada fasilitas umum maupun 100 hektar tambak dan menghanyutkan semua bibit udang dan ikan milik para petani tambak.

"BPBD setempat dibantu dengan organisasi masyarakat dan warga melakukan patroli dan bersiaga apabila genangan rob semakin tinggi dan warga membutuhkan evakuasi," tuturnya.

Dia menjelaskan menyikapi kondisi ini, BNPB juga mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk mewaspadai potensi hujan dan kondisi pasang air laut yang dapat memperburuk kondisi saat ini. Warga diharapkan untuk dapat sigap dalam melihat kondisi apabila harus segera melakukan evakuasi.

"Protokol kesehatan juga harus diperhatikan apabila proses evakuasi terjadi maupun harus mengungsi untuk sementara waktu," katanya.

Di samping itu, tambahnya, analisis BMKG yang menyebutkan "awas" dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem hingga 9 Desember 2021 di beberapa Indonesia, termasuk wilayah Jawa Barat. Potensi tersebut dipengaruhi fenomena kondisi dinamika atmosfer sehingga berpotensi adanya pertumbuhan awan hujan.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1745 seconds (0.1#10.140)