Lerai Perkelahian Pemuda, Pak Lurah di Tangerang Malah Diamuk
loading...
A
A
A
TANGERANG - Kejadian malang menimpa Lurah Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Niat melerai perkelahian , dia malah korban amukan amarah pemuda.
Kapolsek Pasar Kemis AKP Maryadi menjelaskan, kejadian ini berlangsung pada Rabu (15/12/2021) lalu yang menimpa Lurah bernama Ibnu Holdun. Kejadian itu tepat di depan Kantor Lurah Desa Sukamantri.
Menurut Maryadi, awalnya Lurah Ibnu berniat melerai perkelahian yang melibatkan sekitar 5 orang pemuda. “Awalnya anak muda itu ribut di luar Kantor Lurah. Akhirnya Lurah ke luar (meleraikan),” ujar Maryadi saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Jumat (17/12/2022).
Ketika dicoba dilerai kondisi para anak muda diduga masih terpengaruh emosi. Lurah Ibnu yang mencoba melerai akhirnya malah kena pukulan para pemuda tersebut.
Adapun pemicu perkelahian antarpemuda tersebut lantaran salah satu di antara mereka kehilangan handphone. “Karena kehilangan handphone, namun sedang kita telaah,” katanya.
Maryadi menuturkan bahwa kini kedua belah pihak sudah memutuskan untuk menutup kasus ini dengan cara damai. “Endingnya semua saling memaafkan, berdamai, sehingga kedua belah pihak tidak melaporkan ke polisi,” tukasnya.
Kapolsek Pasar Kemis AKP Maryadi menjelaskan, kejadian ini berlangsung pada Rabu (15/12/2021) lalu yang menimpa Lurah bernama Ibnu Holdun. Kejadian itu tepat di depan Kantor Lurah Desa Sukamantri.
Menurut Maryadi, awalnya Lurah Ibnu berniat melerai perkelahian yang melibatkan sekitar 5 orang pemuda. “Awalnya anak muda itu ribut di luar Kantor Lurah. Akhirnya Lurah ke luar (meleraikan),” ujar Maryadi saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Jumat (17/12/2022).
Ketika dicoba dilerai kondisi para anak muda diduga masih terpengaruh emosi. Lurah Ibnu yang mencoba melerai akhirnya malah kena pukulan para pemuda tersebut.
Adapun pemicu perkelahian antarpemuda tersebut lantaran salah satu di antara mereka kehilangan handphone. “Karena kehilangan handphone, namun sedang kita telaah,” katanya.
Maryadi menuturkan bahwa kini kedua belah pihak sudah memutuskan untuk menutup kasus ini dengan cara damai. “Endingnya semua saling memaafkan, berdamai, sehingga kedua belah pihak tidak melaporkan ke polisi,” tukasnya.
(thm)