30 Juta Alat Tes Antigen Numpuk di Gudang Kalideres, Karyawan Minta Bantuan Jokowi

Kamis, 09 Desember 2021 - 20:26 WIB
loading...
30 Juta Alat Tes Antigen Numpuk di Gudang Kalideres, Karyawan Minta Bantuan Jokowi
Karyawan PT Taishan Alkes Indonesia menggelar unjuk rasa agar Kemenkes menyetop pembelian alat-alat kesehatan dari luar negeri atau impor. Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Karyawan PT Taishan Alkes Indonesia menggelar unjuk rasa agar Kementerian Kesehatan menyetop pembelian alat-alat kesehatan dari luar negeri atau impor. Aksi itu dilakukan di pabrik PT Taishan Alkes Indonesia di Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (8/12/2021).

Dalam orasinya, karyawan meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolong nasib mereka dan memerhatikan pemakaian alat kesehatan, khususnya tes swab antigen di Indonesia dengan menggunakan produk dalam negeri. "Kami sekarang ini yang terancam di-PHK. Kami meminta kepada Pak Presiden. Kita di sini produksi terus sampai stok menumpuk," ujar Sisca, salah satu karyawan.
Baca juga: Gandeng TNI AL, GK Hebat dan PT Taishan Alkes Indonesia Gelar Vaksinasi di Cilincing

Manajemen PT Taishan Alkes Indonesia membenarkan hal tersebut. Sekarang ini stok swab antigen yang menumpuk di gudang PT Taishan Alkes Indonesia mencapai 30 juta barang. Padahal sejatinya mendukung produk lokal, Perpres Nomor 12 Tahun 2021 mewajibkan produk-produk lokal untuk dibeli apalagi yang TKDN-nya di atas 40% telah dikeluarkan.

“Namun, kenyataannya pemerintah tidak melakukan pembelian berdasarkan peraturan yang sudah dibuat oleh Pak Jokowi,” ujar Cahyadi Burhan selaku Komisaris PT Taishan Alkes Indonesia.

Karena itu, pihaknya berinvestasi di alat kesehatan. Terlebih Jokowi telah menunjuk Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mendukung produk lokal. “Namun, faktanya sekarang kami tidak pernah diperhatikan, tidak pernah dilirik, tidak pernah ada yang menghubungi,” keluh Cahyadi.

PT Taishan memproduksi alat ini hingga 1,2 juta pieces jenis swab antigen per hari itu pun hanya 2 shift. Jika 3 shift, dia mengakui bisa memproduksi hingga 1,6 juta pieces per hari.
Baca juga: Menko Luhut Kesal RI Ketergantungan Impor Alat Kesehatan

Terlebih dengan anggaran Kemenkes mencapai Rp2 triliun mampu membantu perusahaannya dengan membeli alkes itu. Terlebih melalui e-katalog terlihat Kemenkes telah menganggarkan 1,5 juta pieces dengan anggaran per piecesnya Rp86 ribu dengan total Rp129 miliar.

Padahal, harga tes antigen yang dijual sebesar Rp30.000 per pieces yang dijual pihaknya sangat menghemat anggaran. Apalagi semua syarat telah dikantongi, mulai dari izin edar AKD, lolos uji validitas di laboratorium dan universitas yang ditunjuk kemenkes, memiliki sertifikat TKDN 48%, memiliki sertifikasi CE dan EC REP, sudah ekspor ke Irlandia dan Thailand yang dihadiri Menteri Perindustrian Agus Gumiwang. Artinya, bisa diterima secara internasional.

“Kami juga mendapatkan sertifikasi halal untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada umat muslim yang menggunakan. Kami sudah masuk di katalog Capaian Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh 2021" beber Cahyadi.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1650 seconds (0.1#10.140)