Pria yang Tempel Alat Vital di Buku Doa Jalani Tes Kejiwaan
loading...
A
A
A
BEKASI - Polisi menyebutkan pria yang menempelkan alat kemaluannya ke buku doa di Bekasi sudah menjalani observasi kejiwaan. Hasil observasi akan menentukan status pria tersebut apakah mengalami gangguan kejiwaan atau tidak.
“Baru aja kemarin observasinya. Belum keluar hasilnya,” ujar Kasi Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari kepada wartawan, Rabu (01/12/2021).
Baca juga: Viral, Pria di Bekasi Lecehkan Al Quran Pakai Alat Kelamin
Erna tidak dapat memastikan kapan hasil observasi itu akan keluar. Sebab hasil observasi menjadi kewenangan dari pihak rumah sakit, bukan kepolisian.
“Yang tahu psikolog. Jadi, menentukan ODGJ atau enggak itu kan perlu psikolog, ini membutuhkan pertanyaan-pertanyaan, membutuhkan kedekatan-kedekatan seperti itu dari pihak psikolog atau psikiater,” jelas Erna.
Pelaku BF diberi pendampingan dalam menjalankan observasi. Meski disediakan dari kepolisian, pelaku juga diberikan pendampingan dari rumah sakit tempat observasi.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Aloysius Supriyadi sebelumnya mengatakan, BF bukan menempelkan alat kelaminnya di Alquran melainkan di buku kumpulan doa. Pelaku mengeluarkan kemaluannya dari dalam celana lalu digesek-gesekkan ke buku doa-doa yang menyerupai Alquran bersampul warna merah lalu diunggahnya di ponselnya.
Polisi tengah melakukan pendalaman dan penyelidikan lebih lanjut terhadap tersangka BF sekaligus mengamankan barang bukti.
“Baru aja kemarin observasinya. Belum keluar hasilnya,” ujar Kasi Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari kepada wartawan, Rabu (01/12/2021).
Baca juga: Viral, Pria di Bekasi Lecehkan Al Quran Pakai Alat Kelamin
Erna tidak dapat memastikan kapan hasil observasi itu akan keluar. Sebab hasil observasi menjadi kewenangan dari pihak rumah sakit, bukan kepolisian.
“Yang tahu psikolog. Jadi, menentukan ODGJ atau enggak itu kan perlu psikolog, ini membutuhkan pertanyaan-pertanyaan, membutuhkan kedekatan-kedekatan seperti itu dari pihak psikolog atau psikiater,” jelas Erna.
Pelaku BF diberi pendampingan dalam menjalankan observasi. Meski disediakan dari kepolisian, pelaku juga diberikan pendampingan dari rumah sakit tempat observasi.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Aloysius Supriyadi sebelumnya mengatakan, BF bukan menempelkan alat kelaminnya di Alquran melainkan di buku kumpulan doa. Pelaku mengeluarkan kemaluannya dari dalam celana lalu digesek-gesekkan ke buku doa-doa yang menyerupai Alquran bersampul warna merah lalu diunggahnya di ponselnya.
Polisi tengah melakukan pendalaman dan penyelidikan lebih lanjut terhadap tersangka BF sekaligus mengamankan barang bukti.
(thm)