Menembus Batas, Jembatan Harapan Disabilitas untuk Menggapai Mimpi

Kamis, 25 November 2021 - 22:00 WIB
loading...
Menembus Batas, Jembatan...
COO Yayasan Menembus Batas Nicky Clara dalam launching yang bertajuk Membuka Akses Ekonomi bagi Disabilitas Melalui Big Data. Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Menembus Batas sebagai sebuah wadah dan platform gerakan sosial, terus berupaya memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas . Mulai dari hak untuk mendapatkan informasi, dari segi bisnis, UMKM , keterampilan, dan pendidikan.

Melalui wadah ini, para disabilitas juga bisa saling berinteraksi dengan sesama disabilitas, dan juga para pendamping mereka.

"Menembus Batas fokus di dalam pilar pendidikan dan pemberdayaan, jadi bagaimana kita meningkatkan teman-teman disabilitas ini, dari segi kapasitas dan kapabilitasnya sampai akhirnya mereka bisa berdaya, baik dalam pekerjaan ataupun usaha," kata COO Yayasan Menembus Batas Nicky Clara dalam keteranga yang diterima, Kamis (25/11/2021).

Para penyandang disabilitas ini juga ditempatkan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya.

"Di Menembus Batas kita berusaha mendapatkan the right person for the right job, kita menempatkan mereka berdasarkan kemampuan, minat dan bakat mereka, kemudian teman-teman disabilitas kita fasilitasi mengikuti pelatihan profesional, digital, dan juga usaha" jelasnya.

Meski baru berdiri di tahun 2021, tim Menembus Batas telah berpengalaman dalam aktivitas pemberdayaan disabilitas sejak 2011 yang menyentuh lebih dari 40.000 penyandang disabilitas di 123 kota.

Menembus Batas juga menjadi jembatan antara lembaga-lembaga seperti BUMN, pemerintahan. Banyak program pemberdayaan yang membutuhkan sumber daya manusia, namun tidak tersampaikan kepada teman-teman disabilitas dengan baik, karena adanya jurang informasi di situ.



“Isu yang ditemukan oleh Menembus Batas adalah fenomena Information Asymmetry, dimana pemerintah, swasta dan lembaga-lembaga yang sebenarnya memiliki program pemberdayaan, tidak tahu persebaran teman disabilitas yang bisa dibantu. Selain itu, Teman disabilitas pun sering mengeluhkan sulitnya mendapat informasi terkait program-program tersebut. Perlu ada big data yang jadi jembatan,” terang board member Menembus BatasFerro Ferizka.

Kesulitan mendapatkan pekerjaan dan missmatched juga merupakan problematika yang dialami para penyandang disabilitas. Menurut Athika Batangtaris, BOD Yayasan Menembus Batas, dengan adanya wadah yang tepat jelas dan nyaman bagi disabilitas maupun non disabilitas memperoleh informasi, diharapkan kemitraan perusahaan pemerintah, swasta, dan komunitas itu bisa saling bahu-membahu dalam memberdayakan wadah ini.

“Sebenarnya, program-program pemberdayaan teman disabilitas itu banyak sekali, namun program itu tersebar dimana-mana dan informasinya tidak dikurasi dengan baik. Menembus Batas hadir di tengah menjadi orkestrator. Sehingga dari satu titik, pemerintah, swasta bisa menyentuh banyak teman disabilitas. Dimanapun dan kapanpun. Ini big data-nya teman disabilitas,” ucap BOD Yayasan Menembus Batas Athika Batangtaris.

Dalam memperoleh data serta mencegah data palsu ataupun bodong, Menembus Batas menggunakan teknologi biometrik dalam platformnya agar bantuan dari pemerintah dan swasta tepat sasaran

"Karena dengan verifikasi data biometrik, data teman-teman disabilitas yangtersimpan memudahkan para penyalur menyampaikan bantuannya tepat sasaran," tambahnya.

Sementara itu, Staf Khusus Presiden RI Bidang Sosial Angkie Yudistia turut hadir dalam launching yang bertajuk "Membuka Akses Ekonomi bagi Disabilitas Melalui Big Data" juga mendukung penuh Yayasan Menembus Batas, untuk memajukan para penyandang disabilitas.
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1765 seconds (0.1#10.140)