Terlilit Utang Pinjol, Pemuda di Jakbar Nyaris Tewas Bunuh Diri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lilitan utang pinjaman online (Pinjol) nyaris membuat seorang pria berinisial H (25) meninggal karena mencoba mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri dengan melompat dari lantai 4 ruko apartemen di Kembangan, Jakarta Barat.
Kapolsek Kembangan Kompol Khoiri mengatakan, pihaknya bakal melakukan penyelidikan terkait pinjaman online tersebut untuk memastikan ilegal atau legal. ”Pinjolnya itu apa memang legal atau ilegal, kami sedang mencari info tentang itu,” kata Khoiri, Senin (22/11/2021).
Meski demikian dia masih belum mengetahui nama dari pijaman online tersebut karena terkendala kondisi H masih belum bisa terbuka untuk bercerita. ”Sampai saat ini orangnya belum mau terbuka, dia cuma hanya cerita seperti itu,” ujarnya.
Pria berinisial H tersebut terlilit utang pinjol senilai Rp90 juta sehingga nekat mencoba mengakhiri hidupnya. Dia ingin mencari uang secara instan melalui judi online SLOT namun sialnya dia tidak pernah memenangkan judi online sehingga frustrasi.
”Tidak pernah dapat sehingga yang bersangkutan frustrasi karena sering dihubungi, diteror oleh orang orang pinjol,” jelasnya.Untuk itu, penyidik masih terus melakukan penyelidikan kasus ini untuk mengungkap pemberi pinjaman online tersebut.
Kapolsek Kembangan Kompol Khoiri mengatakan, pihaknya bakal melakukan penyelidikan terkait pinjaman online tersebut untuk memastikan ilegal atau legal. ”Pinjolnya itu apa memang legal atau ilegal, kami sedang mencari info tentang itu,” kata Khoiri, Senin (22/11/2021).
Meski demikian dia masih belum mengetahui nama dari pijaman online tersebut karena terkendala kondisi H masih belum bisa terbuka untuk bercerita. ”Sampai saat ini orangnya belum mau terbuka, dia cuma hanya cerita seperti itu,” ujarnya.
Pria berinisial H tersebut terlilit utang pinjol senilai Rp90 juta sehingga nekat mencoba mengakhiri hidupnya. Dia ingin mencari uang secara instan melalui judi online SLOT namun sialnya dia tidak pernah memenangkan judi online sehingga frustrasi.
”Tidak pernah dapat sehingga yang bersangkutan frustrasi karena sering dihubungi, diteror oleh orang orang pinjol,” jelasnya.Untuk itu, penyidik masih terus melakukan penyelidikan kasus ini untuk mengungkap pemberi pinjaman online tersebut.
(ams)