Jadi Pahlawan Lingkungan, Anak Yatim dan Duafa Diajarkan Mengolah Sampah Masker

Kamis, 11 November 2021 - 17:10 WIB
loading...
A A A
Sementara Founder Kertabumi Ikbal Alexander menjelaskan, selama pandemi pihaknya fokus mengedukasi limbah masker dan medis. Masker yang bahan mayoritasnya plastik, juga bisa diolah dengan campuran bahan, seperti semen dan plastik bekas kemasan, untuk menjadi barang-barang seperti jam dinding, gelas, hiasan rumah, hingga alat-alat dapur.

"Tapi poinnya kita hanya mengolah masker yang kita tahu bekas siapa dipakainya, karena harus ada unsur hati-hati. Kita di Kertabumi punya bank sampah dengan sekitar dua ribu nasabah, jadi lebih mudah untuk mengumpulkan sampah masker dan sampah lainnya," beber Ikbal.

Saat ini, sambung Ikbal, salah satu kendala mengolah limbah adalah kualitas. Karena selama ini banyak yang mengolah limbah namun tidak memperhatikan kualitas. "Ini harus diedukasi agar kedepannya kita bisa bersaing dengan produk serupa di pasaran, " ujar Ikbal.

Direktur Dongeng Ceria Sahuri Nur Rochmat menyambut baik kegiatan yang akan digelar Comet Theo. Ia mengaku pengolahan sampah menjadi pekerjaan rumah besar di Rumah Ceria.

"Sejak dulu, masalah pengolahan sampah merupakan PR besar di Rumah Ceria. Anak-anak Yatim Seribu Pulau yang tinggal di sini sudah pernah diajarkan memilah sampah, sudah disediakan tong-tong khusus sampah plastik. Namun tampaknya pelajarannya belum tuntas. Kami berharap dengan adanya event Launching Comet Theo di Rumah Ceria, bisa menuntaskan pelajaran mengenai pengolahan sampah ini," tutup Sahuri.
(thm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2009 seconds (0.1#10.140)