Geber Knalpot, Sopir Angkot di Bekasi Ditusuk Petugas SPBU hingga Kritis
loading...
Kapolsek Pondok Gede Kompol Puji Hardi. Foto: Jonathan Simanjuntak/MPI
A
A
A
BEKASI - Seorang sopir angkot terkapar bersimbah darah setelah dikeroyok dan ditusuk senjata tajam oleh tiga petugas SPBU di Jalan Raya Hankam, Pondok Gede, Kota Bekasi. Akibatnya, korban HG mengalami luka tusukan dibagian dada, tangan dan leher. Kini korban masih mendapatkan perawatan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Tidak berlangsung lama, Polsek Pondok Gede langsung mengamankan dua tersangka Yakni Y, AS dan AN. Sedangkan pelaku Y masih buron dan dalam pengejaran petugas. ”Pelaku mengeroyok hingga menusuk korban (sopir angkot) karena tersingung,” kata Kapolsek Pondok Gede, Kompol Puji Hardi, Rabu (10/11/2021).
Kasus penganiayaan ini berawal dari cek-cok yang terjadi antara sopir angkot dengan petugas SPBU yang tidak terima atas perlakuaan korban yang mengeber angkotnya setelah mengisi bensin. Melihat itu, pelaku dengan korban akhirnya cekcok dan terjadilah pengeroyokan itu hingga korban terkapar bersimbah darah.
Menurut dia, salah satu pelaku pengeroyokan itu ada yang menusuk dengan senjata tajam dan pelaku utamanya adalah Y saat ini masih buron. Atas penganiayaan tersebut korban menderita sebanyak tiga luka tusuk. ”Ada 3 tusukan, pada bagian dada, tangan dan leher. Kondisi korban masih di rawat di RS Polri Kramat Jati,” ungkapnya.
Puji menegaskan jajarannya kian sedang memburu satu terduga pelaku utama yang menggunakan senjata tajam. Saat ini pun pihaknya masih mencari alat bukti senjata tajam. Saat ini, pihaknya telah memeriksa beberapa saksi. ”Masih kita dalami dengan menginterogasi dua pelaku, satu pelaku masih kita buru keberadaanya,” tegasnya.
Tidak berlangsung lama, Polsek Pondok Gede langsung mengamankan dua tersangka Yakni Y, AS dan AN. Sedangkan pelaku Y masih buron dan dalam pengejaran petugas. ”Pelaku mengeroyok hingga menusuk korban (sopir angkot) karena tersingung,” kata Kapolsek Pondok Gede, Kompol Puji Hardi, Rabu (10/11/2021).
Kasus penganiayaan ini berawal dari cek-cok yang terjadi antara sopir angkot dengan petugas SPBU yang tidak terima atas perlakuaan korban yang mengeber angkotnya setelah mengisi bensin. Melihat itu, pelaku dengan korban akhirnya cekcok dan terjadilah pengeroyokan itu hingga korban terkapar bersimbah darah.
Menurut dia, salah satu pelaku pengeroyokan itu ada yang menusuk dengan senjata tajam dan pelaku utamanya adalah Y saat ini masih buron. Atas penganiayaan tersebut korban menderita sebanyak tiga luka tusuk. ”Ada 3 tusukan, pada bagian dada, tangan dan leher. Kondisi korban masih di rawat di RS Polri Kramat Jati,” ungkapnya.
Puji menegaskan jajarannya kian sedang memburu satu terduga pelaku utama yang menggunakan senjata tajam. Saat ini pun pihaknya masih mencari alat bukti senjata tajam. Saat ini, pihaknya telah memeriksa beberapa saksi. ”Masih kita dalami dengan menginterogasi dua pelaku, satu pelaku masih kita buru keberadaanya,” tegasnya.
(ams)
Explore More