Realisasi UMKM di Jakarta, Anies: Alhamdulillah Sudah Terlampaui
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan terkait tantangan Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM) di tengah pandemi. Pandemi, ini juga menjadi kesempatan bagi pelaku UMKM untuk memulai kembali, sehingga memerlukan pembentukan ekosistem yang sehat dan pembinaan yang baik.
“Pandemi ini tak ada yang menduga, tetapi ini menjadi sebuah kesempatan bagi kita untuk me-restrart, mulai dari awal. Kami di Jakarta memegang teguh bahwa kita tak akan mengecilkan yang besar, tapi membesarkan yang kecil dengan ekosistem usaha yang sehat dan proses pembinaan yang baik agar UMKM dapat berkembang,” kata Anies dalam siaran pers seperti dikutip dari laman resmi PPID DKI Jakarta, Senin (25/10/2021).
Maka dari itu, Pemprov DKI Jakarta menginisiasi Jakpreneur yang menjadi janji dan masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemprov DKI Jakarta, saat itu ditargetkan ada 44 pusat pendampingan UMKM di setiap Kecamatan di DKI Jakarta yang dapat menghadirkan 200.000 wirausaha baru. Kini, target tersebut terlampaui.
“Alhamdulillah, target tersebut tidak hanya tercapai, tetapi malah terlampaui, yakni ada 281.000 anggotanya. Ini kolaborasi luar biasa, mereka menjadi mitra bekerja bersama kita,” terangnya.
Berdasarkan data per 21 Oktober 2021, terdapat 281.812 peserta yang terdaftar dalam program Jakpreneur, tersebar di lima wilayah Kota dan satu Kabupaten Administrasi.
“Pada kesempatan malam apresiasi ini, kami berharap di dalam kegiatan malam ini kita berikan penghargaan kepada pribadi-pribadi yang dapat dijadikan contoh, karena menjadientrepreneurtidak ada pesimistis, ciri khasnya selalu bisa melihat kesempatan dalam kesempitan dan energi positif ini kita ingin tumbuhkan lebih jauh. Bukan hanya secara karya tapi optimisimenya,” terangnya.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia Teten Masduki, menjelaskan, tantangan ke depan yang harus dihadapi UMKM adalah menggerakkan perekonomian, baik di masa pandemi maupun pasca-pandemi. Dia menyebut, pihaknya akan mendukung program-program pengembangan UMKM salah satunya Jakpreneur. Terlebih, UMKM harus segera bertransformasi agar memiliki daya saing, baik di level nasional maupun internasional.
“Ke depan setelah pandemi teratasi, kita harus segera menyiapkan transformasi UMKM, karena tidak bisa terus-menerus ekonomi kita dibangun usaha mikro. Kita harus meningkatkan daya saing UMKM kita supaya lebih produktif, kreatif dan ekonomis, sehingga kita bisa bangun ekonomi nasional berbasis ekonomi rakyat dan Jakpreneur ini telah menghasilkan wirausahawan baru yang kita perlu tingkatkan bersama-sama, target kita men-scaling upUMKM,” tandasnya.
Selain memberikan Jakpreneur of The Year yang dianugrahakan kepada UMKM Suwe Ora Jamu, acara ini juga menjadi kesempatan untuk penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dengane-commerceShoppe.Kerja sama ini termasuk:
- Pertukaran data dan informasi dalam rangka pelatihan, pembinaan, dan pendampingan untuk UMKM Jakarta menuju ekspor. Shopee akan menyelenggarakan pelatihan, pendidikan, dan workshop terkait ekspor.
“Pandemi ini tak ada yang menduga, tetapi ini menjadi sebuah kesempatan bagi kita untuk me-restrart, mulai dari awal. Kami di Jakarta memegang teguh bahwa kita tak akan mengecilkan yang besar, tapi membesarkan yang kecil dengan ekosistem usaha yang sehat dan proses pembinaan yang baik agar UMKM dapat berkembang,” kata Anies dalam siaran pers seperti dikutip dari laman resmi PPID DKI Jakarta, Senin (25/10/2021).
Maka dari itu, Pemprov DKI Jakarta menginisiasi Jakpreneur yang menjadi janji dan masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemprov DKI Jakarta, saat itu ditargetkan ada 44 pusat pendampingan UMKM di setiap Kecamatan di DKI Jakarta yang dapat menghadirkan 200.000 wirausaha baru. Kini, target tersebut terlampaui.
“Alhamdulillah, target tersebut tidak hanya tercapai, tetapi malah terlampaui, yakni ada 281.000 anggotanya. Ini kolaborasi luar biasa, mereka menjadi mitra bekerja bersama kita,” terangnya.
Berdasarkan data per 21 Oktober 2021, terdapat 281.812 peserta yang terdaftar dalam program Jakpreneur, tersebar di lima wilayah Kota dan satu Kabupaten Administrasi.
“Pada kesempatan malam apresiasi ini, kami berharap di dalam kegiatan malam ini kita berikan penghargaan kepada pribadi-pribadi yang dapat dijadikan contoh, karena menjadientrepreneurtidak ada pesimistis, ciri khasnya selalu bisa melihat kesempatan dalam kesempitan dan energi positif ini kita ingin tumbuhkan lebih jauh. Bukan hanya secara karya tapi optimisimenya,” terangnya.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia Teten Masduki, menjelaskan, tantangan ke depan yang harus dihadapi UMKM adalah menggerakkan perekonomian, baik di masa pandemi maupun pasca-pandemi. Dia menyebut, pihaknya akan mendukung program-program pengembangan UMKM salah satunya Jakpreneur. Terlebih, UMKM harus segera bertransformasi agar memiliki daya saing, baik di level nasional maupun internasional.
“Ke depan setelah pandemi teratasi, kita harus segera menyiapkan transformasi UMKM, karena tidak bisa terus-menerus ekonomi kita dibangun usaha mikro. Kita harus meningkatkan daya saing UMKM kita supaya lebih produktif, kreatif dan ekonomis, sehingga kita bisa bangun ekonomi nasional berbasis ekonomi rakyat dan Jakpreneur ini telah menghasilkan wirausahawan baru yang kita perlu tingkatkan bersama-sama, target kita men-scaling upUMKM,” tandasnya.
Selain memberikan Jakpreneur of The Year yang dianugrahakan kepada UMKM Suwe Ora Jamu, acara ini juga menjadi kesempatan untuk penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dengane-commerceShoppe.Kerja sama ini termasuk:
- Pertukaran data dan informasi dalam rangka pelatihan, pembinaan, dan pendampingan untuk UMKM Jakarta menuju ekspor. Shopee akan menyelenggarakan pelatihan, pendidikan, dan workshop terkait ekspor.