Kelompok Stacia Hijau Dorong Gerakan Jakarta Sadar Sampah Gagasan Pemprov DKI
loading...
A
A
A
“Belum lagi tumpukan sampah di Bantargebang yang tingginya sudah mencapai 50 meter lebih, itu juga mesti diolah. Karena kalau dibiarkan menumpuk, kan berbahaya. Bukan hanya mencemari lingkungan, tapi juga membahayakan masyarakat sekitarnya,” sambung Bela.
baca juga: Pemkot Jakarta Barat Manfaatkan Lalat Hitam Olah Sampah Organik
Bela mengungkapkan, sebenarnya banyak lahan di Ibu Kota yang notabene aset milik Pemprov DKI yang bisa dijadikan tempat untuk membangun FPSA. Salah satunya di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan.
Apalagi, di sana sudah ada kebun pembibitan buah. Kalau ada FPSA, daerah Ciganjur bisa jadi kawasan terpadu. Di mana, FPSA menghasilkan pupuk organik yang mereka olah, yang kemudian pupuknya langsung bisa dipakai di kebun pembibitan buah.
“Masyarakat sekitar juga bisa diberdayakan dalam hal pengelolaan sampah yang baik. Karena kebetulan juga KSH mempunyai kelompok-kelompok masyarakat binaan di Ciganjur yang selama ini aktif di program pembibitan buah,” kata Bela.
baca juga: Mahasiswa UP Rancang Tempat Sampah Pintar sebagai Solusi Limbah Masker Medis
Tak hanya di Ciganjur, KSH bahkan telah lama merajut program menyelamatkan kawasan muara sungai Cisadane, dari kerusakan lingkungan. Lokasi persisnya di Desa Tanjung Burung dan Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Tangerang.
“Kita ajak masyarakat di sana menanam mangrove, pemberdayaan ekonomi, dan menggali potensi serta kearifan lokal masyarakat setempat, termasuk penanganan sampah di muara sungai Cisadane. Akan percuma rajin menanam mangrove tetapi abai terhadap sampah. Kan sampah-sampah di muara sungai mengalirnya ke laut Jakarta juga,” tandas Bela.
baca juga: Kutub Utara Mencair, Sampah Nuklir dan Virus Misterius Jadi Ancaman Serius
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria (Ariza) mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan sejumlah pendekatan dalam penanganan sampah perkotaan. Salah satunya adalah mengolah sampah dengan teknologi ramah lingkungan.
baca juga: Pemkot Jakarta Barat Manfaatkan Lalat Hitam Olah Sampah Organik
Bela mengungkapkan, sebenarnya banyak lahan di Ibu Kota yang notabene aset milik Pemprov DKI yang bisa dijadikan tempat untuk membangun FPSA. Salah satunya di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan.
Apalagi, di sana sudah ada kebun pembibitan buah. Kalau ada FPSA, daerah Ciganjur bisa jadi kawasan terpadu. Di mana, FPSA menghasilkan pupuk organik yang mereka olah, yang kemudian pupuknya langsung bisa dipakai di kebun pembibitan buah.
“Masyarakat sekitar juga bisa diberdayakan dalam hal pengelolaan sampah yang baik. Karena kebetulan juga KSH mempunyai kelompok-kelompok masyarakat binaan di Ciganjur yang selama ini aktif di program pembibitan buah,” kata Bela.
baca juga: Mahasiswa UP Rancang Tempat Sampah Pintar sebagai Solusi Limbah Masker Medis
Tak hanya di Ciganjur, KSH bahkan telah lama merajut program menyelamatkan kawasan muara sungai Cisadane, dari kerusakan lingkungan. Lokasi persisnya di Desa Tanjung Burung dan Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Tangerang.
“Kita ajak masyarakat di sana menanam mangrove, pemberdayaan ekonomi, dan menggali potensi serta kearifan lokal masyarakat setempat, termasuk penanganan sampah di muara sungai Cisadane. Akan percuma rajin menanam mangrove tetapi abai terhadap sampah. Kan sampah-sampah di muara sungai mengalirnya ke laut Jakarta juga,” tandas Bela.
baca juga: Kutub Utara Mencair, Sampah Nuklir dan Virus Misterius Jadi Ancaman Serius
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria (Ariza) mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan sejumlah pendekatan dalam penanganan sampah perkotaan. Salah satunya adalah mengolah sampah dengan teknologi ramah lingkungan.