Polisi Ungkap Penyebab Crane Terguling dan Menimpa Rumah Warga di Depok
loading...
A
A
A
DEPOK - Polisi mengungkap penyebab crane terguling hingga menimpa rumah warga di Jalan Mawar, Pancoran Mas, Kota Depok , Jumat (15/10/2021) lalu. Ada unsur kelalaian dalam proyek pembongkaran menara PDAM Tirta Asasta, itu.
“Ada kesalahan pijakan dari konstruksinya sehingga crane miring ke kanan dan jatuh. Ada kelalaian,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno, Minggu (17/10/2021).
Dia menyebutkan, satu orang tersangka telah ditetapkan dalam kejadian itu. Tersangka merupakan operator crane.
Pelaku dikenakan Pasal 360 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan orang terluka. Namun tersangka tidak ditahan.
Kejadian itu masih terus diselidiki polisi. Hingga saat ini sudah empat orang saksi yang diperiksa. Penyidik juga akan memanggil pihak PDAM.
“Nanti semua kita panggil. PDAM juga akan kita panggil,” katanya.
Diketahui, dalam peristiwa itu tiga orang terluka, satu di antaranya luka berat. Korban adalah siswi SMP yang sedang melaksanakan pembelajaran online. Hingga saat ini korban masih mengalami trauma.
Tim Puslabfor juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Ditanya apakah proyek tersebut menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja (K3), Yogen menyebut belum mendalami sejauh itu.
“Dari hasil pemeriksaan belum kita dalami semua. Baru TKP saja yang kita periksa, semua dokumen pendukung,” pungkasnya. R Ratna Purnama
“Ada kesalahan pijakan dari konstruksinya sehingga crane miring ke kanan dan jatuh. Ada kelalaian,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno, Minggu (17/10/2021).
Dia menyebutkan, satu orang tersangka telah ditetapkan dalam kejadian itu. Tersangka merupakan operator crane.
Pelaku dikenakan Pasal 360 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan orang terluka. Namun tersangka tidak ditahan.
Kejadian itu masih terus diselidiki polisi. Hingga saat ini sudah empat orang saksi yang diperiksa. Penyidik juga akan memanggil pihak PDAM.
“Nanti semua kita panggil. PDAM juga akan kita panggil,” katanya.
Diketahui, dalam peristiwa itu tiga orang terluka, satu di antaranya luka berat. Korban adalah siswi SMP yang sedang melaksanakan pembelajaran online. Hingga saat ini korban masih mengalami trauma.
Tim Puslabfor juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Ditanya apakah proyek tersebut menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja (K3), Yogen menyebut belum mendalami sejauh itu.
“Dari hasil pemeriksaan belum kita dalami semua. Baru TKP saja yang kita periksa, semua dokumen pendukung,” pungkasnya. R Ratna Purnama
(thm)