Jejak Kerajaan-kerajaan Besar yang Pernah Berkuasa di Kabupaten Bogor

Sabtu, 09 Oktober 2021 - 06:01 WIB
loading...
A A A
Terdapat beragam pendapat terkait asal-usul nama Bogor. Nama Bogor menurut salah satu pendapat berasal dari kata Buitenzorg, nama resmi dari Pemerintah Kolonial Belanda. Pendapat lain berasal dari kata Bahai, yang berarti Sapi, dimana kebetulan ada Patung Sapi di Kebun Raya Bogor. Sedangkan pendapat ketiga menyebutkan Bogor berasal dari kata Bokor, yang berarti tunggul pohon enau (kawung).

Pendapat-pendapat tersebut memiliki dasar dan alasan tersendiri yang diyakini kebenarannya oleh setiap akhlinya. Namun berdasarkan catatan sejarah bahwa pada tanggal 7 April 1752 telah muncul kata Bogor dalam sebuah dokumen, dimana tertulis Hoofd Van de Negorij Bogor, yang berarti Kepala Kampung Bogor. Pada dokumen tersebut disebutkan kepala kampung itu terletak di dalam lokasi Kebun Raya yang mulai dibangun pada tahun 1817.

Perjalanan sejarah Kabupaten Bogor memiliki keterkaitan yang erat dengan zaman kerajaan yang pernah memerintah. Tercatat dalam sejarah kerajaan-kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah Kabupaten Bogor, yaitu:

1. Kerajaan Tarumanegara, diperintah oleh 12 orang raja. Berkuasa sejak tahun 358-669 Masehi.

2. Kerajaan Galuh, diperintah oleh 14 raja. Berkuasa sejak tahun 516-852 Masehi.

3. Kerajaan Sunda, diperintah oleh 28 raja. Bertahta sejak tahun 669-1333 Masehi. Dilanjutkan Kerajaan Kawali yang diperintah oleh 6 orang raja, berlangsung sejak tahun 1333-1482 Masehi.

4. Kerajaan Pajajaran, berkuasa sejak tahun 1482-1579 Masehi. Pelantikan raja yang terkenal sebagai Sri Baduga Maharaja, menjadi satu perhatian khusus. Pada waktu itu terkenal dengan upacara Kuwedabhakti, dilangsungkan tanggal 3 Juni 1482. Tanggal itu lah yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Bogor yang secara resmi dikukuhkan melalui sidang pleno DPRD Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor pada tanggal 26 Mei 1972.

Pada tahun 1975, pemerintah pusat melalui menteri dalam negeri, menginstruksikan bahwa Pemerintah Daerah Tingkat II Bogor harus memiliki pusat pemerintahan di wilayah kabupaten dan pindah dari pusat pemerintahan Kotamadya Bogor. Atas dasar tersebut, Pemerintah Daerah Tingkat II Bogor mengadakan penelitian di beberapa wilayah kabupaten untuk dijadikan calon ibu kota sekaligus berperan sebagai pusat pemerintahan. Alternatif lokasi yang dipilih di antaranya wilayah Kecamatan Ciawi (Rancamaya), Leuwiliang, Parung, dan Kecamatan Cibinong (Desa Tengah).

Hasil penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa yang diajukan ke pemerintah pusat untuk mendapat persetujuan sebagai calon ibu kota adalah Rancamaya wilayah Kecamatan Ciawi. Akan tetapi, pemerintah pusat menilai bahwa Rancamaya masih relatif dekat letaknya dengan pusat pemerintahan Kotamadya Bogor dan dikhawatirkan masuk dalam rencana perluasan dan pengembangan wilayah kota.

Oleh karena itu, atas petunjuk pemerintah pusat, Pemerintah Daerah Tingkat II Bogor mengambil salah satu alternatif wilayah dari hasil penelitian lainnya. Dalam sidang pleno DPRD tahun 1980 ditetapkan bahwa calon ibu kota kabupaten terletak di Desa Tengah, Kecamatan Cibinong.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2150 seconds (0.1#10.140)