Pungli Bansos di Kota Tangerang, Kejari Kumpulkan Bukti-bukti Pendukung
loading...
A
A
A
TANGERANG - Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangerang tengah mengumpulkan bukti-bukti pendukung pungli bansos warga terdampak Covid-19 di Kota Tangerang . Pihaknya pun berjanji akan menyelesaikan kasus itu dengan cepat.
Kepala Kejari Kota Tangerang, I Dewa Gede Wirajana mengatakan, jumlah pungli bansos di Kota Tangerang, tersebar di 13 Kecamatan. Luasnya wilayah dan banyaknya warga yang harus diperiksa, membuatnya butuh waktu.
"Bansos sampai sekarang masih berlangsung. Kami terus mencari bukti-bukti pendukung. Kami juga ingin segera," katanya kepada SINDOnews di kantor Kejari Tangerang, Selasa (31/8/2021).
Dilanjutkan Dewa, saat ini sudah ada sekira 15-20 orang yang diperiksa terkait pungli bansos Covid-19 di Kota Tangerang. Nilai punglinya pun disebut variasi, mulai dari Rp50-200 ribu. Modus yang digunakan pun berbeda-beda.
"Tim menemukan banyak modus yang digunakan untuk pungli bansos Covid-19. Di antaranya, mulai dari potongan langsung sebesar Rp50 ribu, operasi batok, hingga pungli yang sampai Rp200 ribu," sambungnya.
Operasi batok bansos Covid-19 ditemukan pertama kali oleh Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah saat melakukan pembagian bansos kewarga. Dirinya pun meminta temuan itu segera ditindak lanjuti oleh pihak yang berwenang.
"Ada lagi, istilah di lapangan namanya operasi batok. Ini kita lagi investigasi. Jadi oknum-oknum di bawah ini nanti yang nyamperin penerima bansos Covid-19. Mereka keliling, minta setoran Rp50 ribu," tukasnya.
Kepala Kejari Kota Tangerang, I Dewa Gede Wirajana mengatakan, jumlah pungli bansos di Kota Tangerang, tersebar di 13 Kecamatan. Luasnya wilayah dan banyaknya warga yang harus diperiksa, membuatnya butuh waktu.
"Bansos sampai sekarang masih berlangsung. Kami terus mencari bukti-bukti pendukung. Kami juga ingin segera," katanya kepada SINDOnews di kantor Kejari Tangerang, Selasa (31/8/2021).
Dilanjutkan Dewa, saat ini sudah ada sekira 15-20 orang yang diperiksa terkait pungli bansos Covid-19 di Kota Tangerang. Nilai punglinya pun disebut variasi, mulai dari Rp50-200 ribu. Modus yang digunakan pun berbeda-beda.
"Tim menemukan banyak modus yang digunakan untuk pungli bansos Covid-19. Di antaranya, mulai dari potongan langsung sebesar Rp50 ribu, operasi batok, hingga pungli yang sampai Rp200 ribu," sambungnya.
Operasi batok bansos Covid-19 ditemukan pertama kali oleh Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah saat melakukan pembagian bansos kewarga. Dirinya pun meminta temuan itu segera ditindak lanjuti oleh pihak yang berwenang.
"Ada lagi, istilah di lapangan namanya operasi batok. Ini kita lagi investigasi. Jadi oknum-oknum di bawah ini nanti yang nyamperin penerima bansos Covid-19. Mereka keliling, minta setoran Rp50 ribu," tukasnya.
(muh)