Sejarah Pendidikan Jakarta dan Sekolah Guru Pertama di Batavia
loading...
A
A
A
Soetan Casajangan adalah alumni sekolah guru Kweekschool Padang Sidempoean tahun 1887. Setelah menjadi guru sekolah dasar di Padang Sidempoean selama 15 tahun, pada tahun 1905 Soetan Casajangan melanjutkan studi ke Belanda (mahasiswa kelima pribumi di Belanda). Pada tahun 1908 jumlah mahasiswa pribumi di Belanda sebanyak 20 orang.
Soetan Casajangan lalu mendirikan perhimpunan mahasiswa sekaligus menjadi presidennya. Perhimpunan ini disebut Indische Vereeniging. Selama kuliah juga merangkap sebagai asisten dosen untuk mata kuliah Bahasa Melayu di Universiteit Leden untuk membantu Prof Charles Adrian van Ophuijsen (mantan gurunya dulu di Kweekschool Padang Sidempoean).
Pada tahun 1911 Soetan Casajangan lulus dan mendapat sarjana pendidikan. Pada tahun 1913 Soetan Casajangan pulang ke Tanah Air dan diangkat sebagai direktur sekolah guru Kweekschool Fort de Kock. Setelah sempat menjadi kepala sekolah guru di Dolok Sanggoel dan Ambon, pada tahun 1919 Soetan Casajangan dipindahkan ke Batavia dan diangkat menjadi direktur Normaalschool Batavia. Pada tahun 1924 Mohamad Hatta dan kawan-kawan di Belanda mengubah Indische Vereeniging menjadi Perhimpoenan Indonesia.
Pada tahun 1827 Soetan Casajangan mengalami sakit. Pada bulan April, Soetan Casajangan diberitakan meninggal dunia. Soetan Casajangan dimakamkan di pekuburan Meester Cornelis (belakang rumah sakit RS Mitra sekarang). Soetan Casajangan adalah sarjanan pendidikan Indonesia pertama atau pada masa ini lulusan IKIP/UNJ.
Lihat Juga: Wajib Tahu! Ini Ketetapan PBJT Makanan Minuman serta PBJT Jasa Kesenian dan Hiburan Insidental
Soetan Casajangan lalu mendirikan perhimpunan mahasiswa sekaligus menjadi presidennya. Perhimpunan ini disebut Indische Vereeniging. Selama kuliah juga merangkap sebagai asisten dosen untuk mata kuliah Bahasa Melayu di Universiteit Leden untuk membantu Prof Charles Adrian van Ophuijsen (mantan gurunya dulu di Kweekschool Padang Sidempoean).
Pada tahun 1911 Soetan Casajangan lulus dan mendapat sarjana pendidikan. Pada tahun 1913 Soetan Casajangan pulang ke Tanah Air dan diangkat sebagai direktur sekolah guru Kweekschool Fort de Kock. Setelah sempat menjadi kepala sekolah guru di Dolok Sanggoel dan Ambon, pada tahun 1919 Soetan Casajangan dipindahkan ke Batavia dan diangkat menjadi direktur Normaalschool Batavia. Pada tahun 1924 Mohamad Hatta dan kawan-kawan di Belanda mengubah Indische Vereeniging menjadi Perhimpoenan Indonesia.
Pada tahun 1827 Soetan Casajangan mengalami sakit. Pada bulan April, Soetan Casajangan diberitakan meninggal dunia. Soetan Casajangan dimakamkan di pekuburan Meester Cornelis (belakang rumah sakit RS Mitra sekarang). Soetan Casajangan adalah sarjanan pendidikan Indonesia pertama atau pada masa ini lulusan IKIP/UNJ.
Lihat Juga: Wajib Tahu! Ini Ketetapan PBJT Makanan Minuman serta PBJT Jasa Kesenian dan Hiburan Insidental
(thm)