Sejarah Pendidikan Jakarta dan Sekolah Guru Pertama di Batavia
loading...
A
A
A
Sekolah guru Normaalschool di Batavia adalah yang pertama. Lalu setelah di Batavia, normaalschool berikutnya didirikan di Semarang dan Soerabaja (Surabaya). Pendirian sekolah guru normaalschool di Batavia berdasarkan keputusan Gouverneur Generaal, 1 Januari 1871 tentang Kurikulum Normaalschool Batavia. Kurikulum dibagi menjadi beberapa bagian, yakni bahasa Belanda, sastra, aritmatika, geografi, fisika, pengetahuan alam, musik, pedagogik dan mengarang.
Guru yang diangkat adalah SE Harthoorn, FL vau Ruijven, HJ Hardeman, KL van Schouwenburg dan Dr C de Gavere dan H, Meijll. Lama pendidikan selama dua tahun. Guru-guru sekolah dasar yang tidakl lulus sekolah guru kweekschool dapat mengikuti program pendidikan (secara penuh).
Pada tahun 1886 (pasca reorganisasi pendidikan) pemerintah melakukan kembali penilaian terhadap sekolah guru yang ada. Dua sekolah guru terbaik adalah sekolah guru kweekschool Padang Sidempoean (Padang Sidimpuan/Sumatara Utara) dan kweekschool Probolingo.
Kweekschool Padang Sidempoean dibuka tahun 1879, pengganti Kweekschool Tanobato yang ditutup tahun 1874.
Direktur Kweekschool Padang Sidempoean adalah Charles Adrian van Ophuijsen. Sebelum reorganisasi pendidikan, sekolah guru terbaik adalah Kweekschool Tanobatoe yang dipimpin oleh Sati Nasution alias Willem Iskander.
Sekolah guru Normaalschool Batavia dalam perjalanan tidak memuaskan. Sejak 1871 Normaalschool Batavia hanya menghasilkan guru sebanyak 59 orang selama 18 tahun hingga tahun 1889. Muncul berbagai keluhan terhadap kinerja normaalschool di Batavia.
Keluhan utama soal guru-gurunya tua yang dibantu oleh guru-guru wanita muda (yang belum berpengalaman). Turn over guru-guru di Normaalschool Batavia juga dituding sebagai biang kerok rendahnya jumlah lulusan. Disebutkan, kasus Batavia ini kurang lebih sama dengan Semarang dan Soerabaja. Lalu sekolah Normaalschool Soerabaja disarankan digabung ke Batavia.
Java-bode voor Nederlandsch-Indie
Sebagai pembanding, Kweekschool Padang Sidempoean dalam setahun meluluskan guru rata-rata 12 orang. Sejak 1886 yang menjadi Direktur Kweekschool Padang Sidempoean adalah Charles Adrian van Ophuisen. Seorang guru yang sangat serius yang memulai karier guru di Kweekschool Padang Sidempoean sejak 1881.
Saat penilaian sekolah guru Normaalschool Batavia tahun 1890, van Ophuijsen masih menjabat sebagai direktur di Padang Sidempoean. Dua murid terbaik guru Charles Adrian van Ophuijsen, yakni Saleh Harahap dengan gelar Dja Endar Moeda (lulus tahun 1884), dan Radjioen Harahap, dengan gelar Soetan Casajangan (lulus tahun 1887) .
Sekolah guru Normaalschool Batavia sejak pendiriannya tahun 1871, dari 10 orang kandidat hanya lulus 6 orang. Pada tahun 1873 dari 13 kandidat yang mengikuti ujian hanya satu orang yang lulus. Pada tahun 1874 jumlah lulusan meningkat menjadi 7 orang, tetapi tahun berikutnya berkurang lagi. Pada tahun terakhir (1898) hanya satu yang lulus. Total selama 18 tahun, hanya meluluskan 48 laki-laki dan 11 perempuan. Itu berarti selama 18 tahun Normaalschool Batavia hanya meluluskan siswa 2 atau 3 orang per tahun. Suatu angka yang sangat rendah
Singkat kata, sekolah guru Normaalschoo Batavia yang beralamat di Salembaweg, kinerjanya baru meningkat tajam setelah direkturnya dijabat oleh Soetan Casajangan pada tahun 1919. Soetan Casajangan adalah kepala sekolah guru Normaalschool pertama yang diangkat dari kalangan pribumi di seluruh Hindia. Pasca reorganisasi pendidikan, syarat untuk menjabat kepala sekolah normaalschool (dan juga kweekschool) harus sarjana.
Guru yang diangkat adalah SE Harthoorn, FL vau Ruijven, HJ Hardeman, KL van Schouwenburg dan Dr C de Gavere dan H, Meijll. Lama pendidikan selama dua tahun. Guru-guru sekolah dasar yang tidakl lulus sekolah guru kweekschool dapat mengikuti program pendidikan (secara penuh).
Pada tahun 1886 (pasca reorganisasi pendidikan) pemerintah melakukan kembali penilaian terhadap sekolah guru yang ada. Dua sekolah guru terbaik adalah sekolah guru kweekschool Padang Sidempoean (Padang Sidimpuan/Sumatara Utara) dan kweekschool Probolingo.
Kweekschool Padang Sidempoean dibuka tahun 1879, pengganti Kweekschool Tanobato yang ditutup tahun 1874.
Direktur Kweekschool Padang Sidempoean adalah Charles Adrian van Ophuijsen. Sebelum reorganisasi pendidikan, sekolah guru terbaik adalah Kweekschool Tanobatoe yang dipimpin oleh Sati Nasution alias Willem Iskander.
Sekolah guru Normaalschool Batavia dalam perjalanan tidak memuaskan. Sejak 1871 Normaalschool Batavia hanya menghasilkan guru sebanyak 59 orang selama 18 tahun hingga tahun 1889. Muncul berbagai keluhan terhadap kinerja normaalschool di Batavia.
Keluhan utama soal guru-gurunya tua yang dibantu oleh guru-guru wanita muda (yang belum berpengalaman). Turn over guru-guru di Normaalschool Batavia juga dituding sebagai biang kerok rendahnya jumlah lulusan. Disebutkan, kasus Batavia ini kurang lebih sama dengan Semarang dan Soerabaja. Lalu sekolah Normaalschool Soerabaja disarankan digabung ke Batavia.
Java-bode voor Nederlandsch-Indie
Sebagai pembanding, Kweekschool Padang Sidempoean dalam setahun meluluskan guru rata-rata 12 orang. Sejak 1886 yang menjadi Direktur Kweekschool Padang Sidempoean adalah Charles Adrian van Ophuisen. Seorang guru yang sangat serius yang memulai karier guru di Kweekschool Padang Sidempoean sejak 1881.
Saat penilaian sekolah guru Normaalschool Batavia tahun 1890, van Ophuijsen masih menjabat sebagai direktur di Padang Sidempoean. Dua murid terbaik guru Charles Adrian van Ophuijsen, yakni Saleh Harahap dengan gelar Dja Endar Moeda (lulus tahun 1884), dan Radjioen Harahap, dengan gelar Soetan Casajangan (lulus tahun 1887) .
Sekolah guru Normaalschool Batavia sejak pendiriannya tahun 1871, dari 10 orang kandidat hanya lulus 6 orang. Pada tahun 1873 dari 13 kandidat yang mengikuti ujian hanya satu orang yang lulus. Pada tahun 1874 jumlah lulusan meningkat menjadi 7 orang, tetapi tahun berikutnya berkurang lagi. Pada tahun terakhir (1898) hanya satu yang lulus. Total selama 18 tahun, hanya meluluskan 48 laki-laki dan 11 perempuan. Itu berarti selama 18 tahun Normaalschool Batavia hanya meluluskan siswa 2 atau 3 orang per tahun. Suatu angka yang sangat rendah
Singkat kata, sekolah guru Normaalschoo Batavia yang beralamat di Salembaweg, kinerjanya baru meningkat tajam setelah direkturnya dijabat oleh Soetan Casajangan pada tahun 1919. Soetan Casajangan adalah kepala sekolah guru Normaalschool pertama yang diangkat dari kalangan pribumi di seluruh Hindia. Pasca reorganisasi pendidikan, syarat untuk menjabat kepala sekolah normaalschool (dan juga kweekschool) harus sarjana.