Bakar Bengkel Pacar dan Tewaskan 3 Orang, Dokter Mery Ingin Kuasai Harta Korban

Minggu, 15 Agustus 2021 - 12:28 WIB
loading...
Bakar Bengkel Pacar dan Tewaskan 3 Orang, Dokter Mery Ingin Kuasai Harta Korban
Dokter Mery yang membakar Bengkel Intan Jaya Motor hingga menewaskan 3 orang saat rilis kasus di Polrestro Tangerang, Jumat (13/8/2021). Foto: SINDOnews/Hasan Kurniawan
A A A
TANGERANG - Kabar mengejutkan datang dari Siska (22), salah seorang korban selamat kebakaran bengkel Intan Jaya Motor yang menewaskan tiga orang di Tangerang, Jumat 6 Agustus 2021.

Melalui akun Instagram @corneliafransisca, dia mengungkapkan, upaya pemerasan yang dilakukan oleh dokter Mery Anastasi, pelaku pembakaran rumah mereka yang menewaskan kakak dan kedua orang tuanya.

"Mama saya baru tahu dia hamil, diberitahu oleh koko saya tanggal 5 Agustus 2021, jam 10 malam. Dan mama saya bilang, kalau hamil anak orang wajib tanggung jawab. Tetapi koko saya bilang, wanita itu minta Rp300 juta, karena dia sudah hamil," ungkap Siska dikutip SINDOnews dari akun @corneliafransisca, Minggu (15/8/2021).

Dokter Mery diketahui telah berpacaran dengan Lionardi Syahputra (34), korban tewas dalam kebakaran sudah dua tahun. Selain Lionardi, kebakaran juga menewaskan Lilys Tasim (55) dan Edy Syahputra (66).

"Dua tahun dia pacaran dengan kokok, jujur kami tidak dekat. Tidak tahu kenapa, kita jarang ngobrol. Cuma sempat sekali dua kali kita ngobrol pas sebelum saya sidang. Dan dia sebagai dokter mengarahkan saya yang saat itu kena Covid-19. Tapi puji Tuhan saya sembuh, dan sejak itu saya tidak pernah komunikasi lagi," sambungnya.

Dalam keluarga itu, Siska mengaku, ada budaya terbuka. Setiap kali ada anggota keluarga yang terkena masalah, maka akan saling berbicara dengan satu dan yang lain. Termasuk masalah kemahalan pelaku.

"Tanggal 5 Agustus 2021 lalu, satu malam sebelum wanita itu bakar rumah kami. Saya ada dengar kalau dia minta Rp300 juta kepada koko. Karena dia hamil dan minta ambil alih bengkel dipegang dia dan papa mama diminta cari rumah sendiri. Dan setiap bulan dikasih jatah berapa duit untuk papa mama dan kami adik-adiknya," ungkapnya.

Angka pemerasan pelaku ini tidak pernah terungkap oleh pihak kepolisian. Selama ini, versi yang digunakan kasus tersebut, hubungan pelaku dengan korban tidak direstui oleh kedua orang tua korban.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1662 seconds (0.1#10.140)