Polisi Kirimkan Beras dan Sembako untuk Keluarga Pelaku Perampokan Minimarket di Tangerang

Sabtu, 14 Agustus 2021 - 09:09 WIB
loading...
Polisi Kirimkan Beras...
Petugas Polsek Cisauk mendatangi kediaman keluarga Supriatna (25), pelaku perampokan di minimarket Suradita, Cisauk, Tangerang untuk menyerahkan bantuan berupa 2 karung beras dan paket sembako.Foto/MPI/Hambali
A A A
TANGERANG - Petugas Polsek Cisauk mendatangi kediaman keluarga Supriatna (25), pelaku perampokan minimarket Suradita, Cisauk, Tangerang. Kedatangan sejumlah anggota polisi ini untuk menyerahkan bantuan berupa 2 karung beras dan paket sembako ke rumah keluarga Supriatna di Kampung Kebon Manggu RT03 RW01, Desa Cisauk.

Kapolsek Cisauk AKP Chairul Ridha mengatakan, dari hasil penyelidikan polisi, Supriyatna mengaku melakukan perampokan untuk menafkahi keluarganya yang tengah kesulitan ekonomi. Terlebih Supri telah menganggur cukup lama hampir 2 tahun lalu sejak pandemi melanda.

"Tersangka mengaku tengah mengalami kesulitan ekonomi akibat di PHK sejak hampir 2 tahun lalu sehingga nekat melakukan upaya perampokan seorang diri untuk dapat mencukupi kebutuhan keluarga," kata Chairul, Sabtu (14/08/21).

Chairul menyerahkan langsung bantuan kepada kedua orang tua Supriatna, Sukari (54) dan Suyenti (53). Pihak keluarga sendiri diminta bersabar atas ujian itu. "Semoga keluarga dikuatkan, agar menerima konsekuensi perbuatan anaknya," ucap Chairul.

Supriatna diringkus dan diamankan oleh aparat Reskrim Polsek Cisauk tak lama setelah beraksi pada Minggu 8 Agustus 2021. Sejumlah barang bukti turut diamankan seperti sebilah sangkur dan uang tunai Rp2,7 juta.

Aksinya memang tergolong nekat, pria yang dikenal pendiam itu menodongkan sangkur ke kasir minimarket meski seorang diri. Pihak keluarga dan teman-temannya pun kaget tak menyangka mendengar Supriatna diringkus polisi karena merampok.

“Seperti diketahui situasi memang lagi susah. Banyak masyarakat yang mengalami tekanan ekonomi karena hilang pekerjaan. Salah satu yang tidak beruntung mungkin memang tersangka ini dan keluarganya. Bagaimanapun kita tidak dapat mengesampingkan rasa kemanusiaan antar sesama manusia," ungkap Chairul.

Supriatna tinggal bersama kedua orang tua, seorang adik perempuan dan seorang kakak. Sedang 2 kakak lainnya yang lebih tua telah tinggal terpisah dengan keluarga masing-masing.

Semenjak di PHK sebagai Office Boy (OB), Supriatna lebih banyak berdiam diri di dalam rumah. Satu-satunya tulang punggung keluarga di rumah itu adalah Abdul Rosyid (31). Dia bekerja di salah satu apartemen di wilayah Cikokol.

Sang ayah, Sukari, kini sudah jarang menerima panggilan kerja sebagai kuli bangunan sejak pinggang kakinya tak bisa berjalan normal akibat tertimpa material bangunan 3 tahun lalu.
(hab)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1841 seconds (0.1#10.140)