Pengguna Mobil Pribadi Punya 2 Kendaraan, Ganjil Genap Dinilai Kurang Efektif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah di wilayah DKI Jakarta berencana akan kembali memberlakukan ganjil genap di sejumlah ruas jalan Ibu Kota pada 12-16 Agustus 2021 pada masa PPKM Level 4 .
Hal inipun mendapatkan tanggapan dari sejumlah pengguna kendaraan mobil di jalan Jakarta. Sejumlah pengemudi mobil di Jalan Sudirman, Thamrin maupun Jalan Gatot Subroto, Jakarta mengaku setuju-setuju saja dengan kebijakan tersebut.
Suharso (56) salah seorang pengemudi mobil taksi yang biasa melewati Jalan Sudirman-Thamrin menyebutkan, dia tidak terlalu mempermasalahkan kebijakan ganjil genap di ruas jalan itu.
"Saya malah senang ada ganjil genap. Jadi tidak terlalu berpengaruh. Kalau saya gak apa-apa. Setuju-setuju saja. Karena untuk memperlancar jalan saja," ujar Suharso kepada MNC Portal Indonesia di Jalan Sudirman Jakarta, Rabu (11/8/2021).
Ia menyebutkan suasana saat ini belum normal, selain itu jalanan juga cenderung sepi karena aktifitas perkantoran juga belum bisa kembali normal.
"Harapan saya agar pandemi ini bisa cepat selesai. Karena pasti pendapatan kita berkurang, tapi ya rejeki sudah ada yang mengatur," kata Suharso.
Sementara itu, Ari (56) warga Kebon Jeruk Jakarta Barat yang juga pengemudi mobil pribadi mengaku tidak mempermasalahkan ganjil genap yang diberlakukan pemerintah.
"Saya tidak masalah ada ganjil genap. Karena saya punya dua kendaraan mobil dengan plat nomor ganjil dan genap. Paling tidak dengan adanya ganjil genap ini mengurangi kepadatan mobil di jalan ibukota juga mengurangi polusi," kata Ari.
Ia menyebutkan kebijakan tersebut tidak akan membuat transportasi umum jadi padat karena masih ada peraturan WFH dari masing-masing kantor di masa PPKM Level 4 ini.
"Kalau bisa gak usah ada PPKM lagi. Pengen kembali normal seperti sebelum pandemi. Sudah bosan dan capek dengan PPKM," tambah Ari.
Hal inipun mendapatkan tanggapan dari sejumlah pengguna kendaraan mobil di jalan Jakarta. Sejumlah pengemudi mobil di Jalan Sudirman, Thamrin maupun Jalan Gatot Subroto, Jakarta mengaku setuju-setuju saja dengan kebijakan tersebut.
Suharso (56) salah seorang pengemudi mobil taksi yang biasa melewati Jalan Sudirman-Thamrin menyebutkan, dia tidak terlalu mempermasalahkan kebijakan ganjil genap di ruas jalan itu.
"Saya malah senang ada ganjil genap. Jadi tidak terlalu berpengaruh. Kalau saya gak apa-apa. Setuju-setuju saja. Karena untuk memperlancar jalan saja," ujar Suharso kepada MNC Portal Indonesia di Jalan Sudirman Jakarta, Rabu (11/8/2021).
Ia menyebutkan suasana saat ini belum normal, selain itu jalanan juga cenderung sepi karena aktifitas perkantoran juga belum bisa kembali normal.
"Harapan saya agar pandemi ini bisa cepat selesai. Karena pasti pendapatan kita berkurang, tapi ya rejeki sudah ada yang mengatur," kata Suharso.
Sementara itu, Ari (56) warga Kebon Jeruk Jakarta Barat yang juga pengemudi mobil pribadi mengaku tidak mempermasalahkan ganjil genap yang diberlakukan pemerintah.
"Saya tidak masalah ada ganjil genap. Karena saya punya dua kendaraan mobil dengan plat nomor ganjil dan genap. Paling tidak dengan adanya ganjil genap ini mengurangi kepadatan mobil di jalan ibukota juga mengurangi polusi," kata Ari.
Ia menyebutkan kebijakan tersebut tidak akan membuat transportasi umum jadi padat karena masih ada peraturan WFH dari masing-masing kantor di masa PPKM Level 4 ini.
"Kalau bisa gak usah ada PPKM lagi. Pengen kembali normal seperti sebelum pandemi. Sudah bosan dan capek dengan PPKM," tambah Ari.