Gunakan Anggaran Refocusing, Bekasi Rekrut Tenaga Kesehatan
loading...
A
A
A
BEKASI - Pemkab Bekasi menyiapkan anggaran Rp185 miliar untuk merekrut tenaga kesehatan untuk penanganan Covid-19 di wilayahnya. Anggaran yang digunakan tersebut berasal dari hasil pemotongan anggaran di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk percepatan penanganan wabah virus corona.
”Karena kita kekurangan tenaga kesehatan, makanya kita gunakan anggaran refocusing untuk penanganan COVID,” ungkap Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan, Kamis (5/8/2021). Menurut dia, perekrutan tenaga kesehatan ini untuk menambah banyak kuota dari tenaga kesehatan yang ada di setiap pusat Kesehatan masyarakat (Puskesmas).
Sehingga nantinya, kata dia, layanan reguler di Puskesmas bisa berjalan dengan baik, selain untuk penanganan Covid-19. Salah satu permasalahan penanganan COVID-19 adalah kurangnya tenaga vaksinasi di tiap-tiap desa, sehingga membuat vaksinasi di desa kurang optimal.
Apalagi, target akhir bulan ini warga Kabupaten Bekasi yang divaksin capai 50%.
”Kabupaten Bekasi sedang gencar-gencarnya melakukan vaksinasi untuk mengejar target herd immunity yang kuat. Sehingga kita butuh nakes untuk menyuntikan vaksin Sinovac maupun astrazeneca yang disediakan oleh TNI dan Polri untuk desa,” ungkapnya. Hal ini dilakukan untuk lebih mengoptimalkan penanggulangan pandemi corona di Kabupaten Bekasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti mengatakan jumlah nakes di Kabupaten Bekasi ada sekirar 10.867. Baik itu tenaga kesehatan di RSUD Kabupaten Bekasi, puskesmas, maupun rumah sakit swasta. Untuk jumlah penambahan relawan nakes masih dalam proses pematang, sebab, harus sesuai kebutuhan di lapangan.
”Ya memang jumlah nakes kita masih kurang, apalagi jika terjadi lonjakan kasus Covid-19 ini. Dalam waktu dekat akan segera ditambah,” katanya. Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Bekasi juga sudah mendapatkan alokasi vaksin untuk pemberian dosis ketiga bagi para tenaga kesehatan. Dosis ketiga bagi para tenaga kesehatan untuk tambahan tenaga medis.
”Karena kita kekurangan tenaga kesehatan, makanya kita gunakan anggaran refocusing untuk penanganan COVID,” ungkap Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan, Kamis (5/8/2021). Menurut dia, perekrutan tenaga kesehatan ini untuk menambah banyak kuota dari tenaga kesehatan yang ada di setiap pusat Kesehatan masyarakat (Puskesmas).
Sehingga nantinya, kata dia, layanan reguler di Puskesmas bisa berjalan dengan baik, selain untuk penanganan Covid-19. Salah satu permasalahan penanganan COVID-19 adalah kurangnya tenaga vaksinasi di tiap-tiap desa, sehingga membuat vaksinasi di desa kurang optimal.
Apalagi, target akhir bulan ini warga Kabupaten Bekasi yang divaksin capai 50%.
”Kabupaten Bekasi sedang gencar-gencarnya melakukan vaksinasi untuk mengejar target herd immunity yang kuat. Sehingga kita butuh nakes untuk menyuntikan vaksin Sinovac maupun astrazeneca yang disediakan oleh TNI dan Polri untuk desa,” ungkapnya. Hal ini dilakukan untuk lebih mengoptimalkan penanggulangan pandemi corona di Kabupaten Bekasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti mengatakan jumlah nakes di Kabupaten Bekasi ada sekirar 10.867. Baik itu tenaga kesehatan di RSUD Kabupaten Bekasi, puskesmas, maupun rumah sakit swasta. Untuk jumlah penambahan relawan nakes masih dalam proses pematang, sebab, harus sesuai kebutuhan di lapangan.
”Ya memang jumlah nakes kita masih kurang, apalagi jika terjadi lonjakan kasus Covid-19 ini. Dalam waktu dekat akan segera ditambah,” katanya. Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Bekasi juga sudah mendapatkan alokasi vaksin untuk pemberian dosis ketiga bagi para tenaga kesehatan. Dosis ketiga bagi para tenaga kesehatan untuk tambahan tenaga medis.
(hab)