Buntut Pemukulan Mahasiswa, 3 Sekuriti GBK Diperiksa Polisi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Polrestro Jakarta Pusat terus mendalami kasus pemukulan yang dilakukan oknum petugas keamanan Gelora Bung Karno (GBK) terhadap seorang mahasiswa bernama Zaelani (26). Sebanyak tiga petugas keamanan GBK telah dimintai keterangan.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Wisnu Wardhana mengatakan, penyidik telah memanggil korban dan memeriksa beberapa petugas keamanan GBK."Nanti kita kembangkan, kita dalami lagi nanti. Dari pihak sekuriti mungkin 2-3 orang lah yang ingin dimintai keterangan," kata Wisnu saat dihubungi wartawan, Selasa (3/8/2021).
Beberapa barang bukti seperti hasil visum terhadap luka pada korban juga telah dikantongi petugas kepolisian.
"Korban sudah kita minta keterangan pada Sabtu, 31 Agustus 2021 lalu. Kita sudah tangani permasalahan hari ini, sementara dalam proses penyidikan. Nanti kita update lagi perkembangannya," ujarnya.
Sekadar informasi, oknum petugas keamanan di area Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta Pusat menghajar mahasiswa hingga babak belur. Korban adalah Zaelani (26), mahasiswa Universitas Jakarta (UNIJA) Fakultas Teknik tingkat akhir ini diduga dianiaya oknum sekuriti tersebut.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Wisnu Wardhana mengatakan, penyidik telah memanggil korban dan memeriksa beberapa petugas keamanan GBK."Nanti kita kembangkan, kita dalami lagi nanti. Dari pihak sekuriti mungkin 2-3 orang lah yang ingin dimintai keterangan," kata Wisnu saat dihubungi wartawan, Selasa (3/8/2021).
Beberapa barang bukti seperti hasil visum terhadap luka pada korban juga telah dikantongi petugas kepolisian.
"Korban sudah kita minta keterangan pada Sabtu, 31 Agustus 2021 lalu. Kita sudah tangani permasalahan hari ini, sementara dalam proses penyidikan. Nanti kita update lagi perkembangannya," ujarnya.
Sekadar informasi, oknum petugas keamanan di area Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta Pusat menghajar mahasiswa hingga babak belur. Korban adalah Zaelani (26), mahasiswa Universitas Jakarta (UNIJA) Fakultas Teknik tingkat akhir ini diduga dianiaya oknum sekuriti tersebut.
(hab)