Penyekatan di Simpang Salabenda, Polisi Akui Sempat Terjadi Antrean Panjang

Kamis, 15 Juli 2021 - 13:10 WIB
loading...
Penyekatan di Simpang Salabenda, Polisi Akui Sempat Terjadi Antrean Panjang
Petugas gabungan lakukan penyekatan mobilitas masyarakat di masa PPKM Darurat dilakukan di Bogor. Foto: MPI/Putra Ramadhani Astyawan
A A A
BOGOR - Petugasgabungan TNI, Polri, Satpol PP dan Dinas Perhubungan melakukan penyekatan arus kendaraan di Simpang Salabenda, Jalan Soleh Iskandar, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Banyak kendaraan yang diputar balik oleh petugas.

Pantauan MNC Portal Indonesia di lokasi, penyekatan itu dilakukan oleh petugas sejak pagi tadi. Arus kendaraan dari arah Parung dan sekitarnya yang akan masuk ke wilayah Kota Bogor disekat oleh petugas.

Hanya pekerja di sektor kritikal dan esensial diperbolehkan masuk ke Kota Bogor termasuk yang dalam kondisi darurat atau pengecualian lainnya sesuai aturan. Sedangkan, pengendara yang tidak berkepentingan atau tidak sesuai aturan diputar balik.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, selama PPKM Darurat pihaknya menyiapkan 6 titik penyekatan di perbatasan wilayah dan 7 check point dalam kota.

"Sejauh ini pantauan kami memang terjadi antrean panjang, tetapi umumnya mereka sudah membawa surat kerja (kritikal dan esensial) dari perusahaan masing-masing. Ini kita lakukan setiap hari," kata Susatyo kepada wartawan, Kamis (15/7/2021).

Susatyo menambahkan, bahwa sejauh ini tidak ada penambahan titik penyekatan dan pembagian waktu jam kerja seperti di Jakarta. Hanya saja, apabila ada pengendara yang lolos di titik penyekatan masih ada titik chek point dalam kota seperti sebelumnya.

"Penambahan titik sekat itu pada check point, jadi apabila misalnya lolos di titik sekat maka akan masuk ke titik check point dalam kota. Termasuk situasional ada tim dari kita yang memantau jalan mana lagi jalan tikus untuk dilakukan penyekatan," tegasnya.

Sementara itu, salah seorang pengendara motor Juwita mengaku keberatan dengan adanya penyekatan ini. Pasalnya, dirinya yang bekerja sebagai tukang sayur keliling tidak bisa melintas di titik penyekatan.

"Ya gimana ya pak, kita kan orang kecil saya jualan sayuran keliling. Saya orang Kemang, biasa jualan ke sana (Salabenda) ini masih banyak. Harusnya kasih solusi yang baik lah, kasihan kita," tutur Juwita.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1848 seconds (0.1#10.140)