Wali Kota Bekasi: Setiap 4 Jam Sebanyak 50 Pasien Covid-19 Butuh Oksigen
loading...
A
A
A
BEKASI - Pemerintah Kota Bekasi menyatakan tabung oksigen saat ini menjadi kebutuhan sangat mendesak untuk dijaga ketersediaannya. Oksigen sangat dibutuhkan untuk penanganan pasien Covid-19 di wilayahnya. Hampir ketersediaan oksigen di rumah sakit plat merah maupun swasta sudah menipis.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan, sebagian besar pasien aktif Covid-19 mengalami gejala sesak nafas. Kesulitan menjaga ketersediaan oksigen ini juga termasuk dialami oleh RSUD Kota Bekasi dan menambah kesulitan di tengah pasien terus berdatangan.
”Keterisian oksigen ini terus kita jaga, mengingat kebutuhan oksigen di Bekasi sangat mendesak,” ujarnya, Kamis (8/7/2021).
Saat ini, kata dia, situasi yang sedang dihadapi oleh salah satu RS swasta di Kota Bekasi, ada 50 pasien yang harus dipenuhi kebutuhan oksigennya dalam jangka waktu empat jam. Jika tidak, dikhawatirkan terjadi situasi yang fatal bagi puluhan pasien tersebut. Meskipun dalam situasi serba sulit, RS tidak menolak pasien. Pelayanan harus diberikan kepada pasien dalam situasi saat ini.
Rencananya, Pemkot akan bekerja sama dengan produsen oksigen guna menjaga pasokan bagi seluruh RS di Kota Bekasi. ”Kalau perlu distribusi untuk di Kota Bekasi dan RS pemerintah itu dijaga ketersediaannya, Alhamdulillah mereka siap,” ungkapnya.
Meski demikian, kebutuhan akan oksigen justru mengkhawatirkan bagi pasien aktif dengan gejala sesak nafas. Terlebih bagi mereka yang tengah menjalani Isolasi mandiri tanpa fasilitas oksigen. Beberapa kali Rahmat menyebut masih konsentrasi dengan RS darurat di Stadion Patriot Candrabhaga dan RS lain yang belum menangani pasien.
Lokasi ini dipilih dengan alasan agar penanganan terpusat dan tidak membutuhkan tambahan fasilitas terlalu banyak jika memanfaatkan Faskes. Dalam waktu dekat, tempat tidur di RS darurat Stadion Patriot Candrabhaga akan kembali ditambah 100 bed, sehingga dapat menampung 217 bed.
”Daripada saya taruh di sana, mending di sini saja dulu satu lingkaran, tiap hari saya bisa keliling, bisa monitor,” tegasnya.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan, sebagian besar pasien aktif Covid-19 mengalami gejala sesak nafas. Kesulitan menjaga ketersediaan oksigen ini juga termasuk dialami oleh RSUD Kota Bekasi dan menambah kesulitan di tengah pasien terus berdatangan.
”Keterisian oksigen ini terus kita jaga, mengingat kebutuhan oksigen di Bekasi sangat mendesak,” ujarnya, Kamis (8/7/2021).
Saat ini, kata dia, situasi yang sedang dihadapi oleh salah satu RS swasta di Kota Bekasi, ada 50 pasien yang harus dipenuhi kebutuhan oksigennya dalam jangka waktu empat jam. Jika tidak, dikhawatirkan terjadi situasi yang fatal bagi puluhan pasien tersebut. Meskipun dalam situasi serba sulit, RS tidak menolak pasien. Pelayanan harus diberikan kepada pasien dalam situasi saat ini.
Rencananya, Pemkot akan bekerja sama dengan produsen oksigen guna menjaga pasokan bagi seluruh RS di Kota Bekasi. ”Kalau perlu distribusi untuk di Kota Bekasi dan RS pemerintah itu dijaga ketersediaannya, Alhamdulillah mereka siap,” ungkapnya.
Meski demikian, kebutuhan akan oksigen justru mengkhawatirkan bagi pasien aktif dengan gejala sesak nafas. Terlebih bagi mereka yang tengah menjalani Isolasi mandiri tanpa fasilitas oksigen. Beberapa kali Rahmat menyebut masih konsentrasi dengan RS darurat di Stadion Patriot Candrabhaga dan RS lain yang belum menangani pasien.
Lokasi ini dipilih dengan alasan agar penanganan terpusat dan tidak membutuhkan tambahan fasilitas terlalu banyak jika memanfaatkan Faskes. Dalam waktu dekat, tempat tidur di RS darurat Stadion Patriot Candrabhaga akan kembali ditambah 100 bed, sehingga dapat menampung 217 bed.
”Daripada saya taruh di sana, mending di sini saja dulu satu lingkaran, tiap hari saya bisa keliling, bisa monitor,” tegasnya.
(thm)