Begini Kronologis Polisi Bongkar Jaringan Narkoba Antar Negara dan Barang Bukti Rp14,8 Miliar

Selasa, 29 Juni 2021 - 20:02 WIB
loading...
Begini Kronologis Polisi Bongkar Jaringan Narkoba Antar Negara dan Barang Bukti Rp14,8 Miliar
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Putu Kholis Aryana menjelaskan, kronologis pengungkapan jaringan narkoba antar negara dengan barang bukti Rp14,8 Miliar, Selasa (29/6/2021). SINDOnews/Yohannes Tobing
A A A
JAKARTA - Satresnarkoba Polres Pelabuhan Tanjung Priok mengungkap Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) senilai Rp14,8 miliar dari sindikat sabu-sabu lintas negara dengan barang bukti seberat 2 kilogram.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Putu Kholis Aryana menjelaskan, dari sindikat ini polisi meringkus 10 tersangka berinisial MI, MRR, N, MIS, OPH/GPL, YP, NH, J, MM, H dan WNA Malaysia yang masih DPO.

"Berawal dari hasil pengembangan dua (tersangka) berkembang jadi total 10 tersangka dengan peran yang berbeda beda dengan lokasi yang berbeda beda," Kata Kholis di Mapolres Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (29/6/2021).

Sementara itu, Kasat Resnarkoba AKP Yefta Ruben Hasian Aruan mengungkapkan, penanganan kasus ini berawal dari penyelundupan dua tersangka MI dan MRR yang membawa sabu-sabu di dalam bungkus Teh Cina. (Baca juga; Polres Pelabuhan Tanjung Priok Bongkar Jaringan Narkoba Antar Negara, Barang Bukti Capai Rp14 Miliar )

"Jadi berawal pada bulan Maret, kita menangani penyelundupan narkotika antar wilayah dari Pontianak Kalimantan Barat menggunakan KM Lawit ke Tanjung Priok. Kemudian kita lakukan penindakan dan penangkapan," Kata Yefta.

Lebih lanjut dia mengatakan, saat melakukan penggeledahan di terminal 2 terhadap barang kedua tersangka lalu petugas mendapatkan 2 kilogram sabu-sabu. (Baca juga; 3 Kurir Sabu Jaringan Bandar Lapas Tangerang, Bogor, dan Jakarta Dibekuk Polisi )

"Setelah itu kita melakukan penyidikan lebih lanjut berlanjut ke perekrut dari kurir lalu di Semarang kita dapat 3 orang. kemudian lanjut ke pontianak kita mendapatkan 1 orang kemudian surabaya mendapatkan 2 orang kemudian 1 orang di Dumai," tuturnya.

Menurut Yefta, para sindikat ini merupakan jaringan antar negara yang berasal dari Malaysia. Hingga saat ini pihaknya sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku A yang merupakan WNA Malaysia yang masih DPO.

"Sementara yang bersangkutan masih kita rahasiakan. Kami akan bekerja sama. Polis to Polis dengan negara tetangga. Kami juga aktif kordinasi dengan polda dan Polri sebagai penghubung," tuturnya.

Atas perbuatannya, para pelaku dijerat Pasal 114 ayat (2) subsidair Pasal 112 ayat (2) Jo 132 ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup. Selain itu para pelaku juga dijerat Pasal 3 Jo Pasal 2 ayat (1) huruf C atau Pasal 5 ayat (1) Jo Pasal 2 ayat (1) huruf C UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU dengan pidana maksimal 20 tahun penjara.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1965 seconds (0.1#10.140)