Setelah Lebaran Jumlah Penumpang Commuter Line Tembus 500.000 Orang Per Hari
loading...
Suasana antrean penumpang di Stasiun Citayam, Senin (21/6/2021). Setelah Lebaran, pengguna layanan KRL Commuter Line tembus hingga 500.000 orang per hari. Foto/Ist/Twitter @CommuterLine
A
A
A
BOGOR - VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengakui, terjadi lonjakan penumpang KRL Commuter Line setelah Lebaran. Setiap hari, pengguna layanan KRL Commuter Line tembus hingga 500.000 penumpang.
“Khusus untuk minggu kemarin sudah ada hari-hari yang melampaui 500.000 penumpang per hari. Biasanya itu masih di bawah 400.000 atau 450.000 penumpang pe rhari," kata Anne, kepada wartawan di Stasiun Bogor, Senin (21/6/2021). (Baca juga; Rapid Test Antigen di Stasiun Bogor, 1 Penumpang Commuter Line Positif COVID-19 )
Mobilitas masyarakat yang kembali meningkat, khususnya penumpang KRK Commuter Line, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir penularan COVID-19. Seperti melakukan vaksinasi dan rapid test antigen secara acak kepada penumpang.
"Kami mengimbau kepada pengguna jasa Commuter Line agar anak-anak tinggal di rumah dulu. Karena menurut berita kemarin anak-anak meningkat yang terpapar. Kami mengimbau, balita tetap tidak diperbolehkan saat ini untuk naik KRL dan lansia boleh naik KRL pada jam tidak sibuk," jelas Anne.
Ketika ditanya soal akan ada pembatasan KRL Commuter Line atau tidak, Anne mengaku justru dengan banyaknya perjalanan bisa mengurangi penumpukan penumpang. Tetapi, pihaknya tetap akan mengikuti aturan dari pemerintah jika ada perubahan.
"Kalau kami di KRL selama masa pembatasan ini, jumlah KRL yang berjalan itu lebih banyak supaya kita bisa social distancing. Jadi sebenarnya kami akan menyesuaikan aturan aturan baik dari pemerintahan pusat maupun daerah," ungkapnya. (Baca juga; Pengguna KRL Commuter Line Mulai Besok Wajib Swab Antigen di Enam Stasiun Ini )
Untuk saat ini, operasional KRL Commuter Line masih sama yakni hingga pukul 22.00 WIB. Dengan total perjalanan mencapai 998 KRL setiap harinya. "Jadi semakin bertambah perjalanan KRL pada jam sibuk, sehingga kami bisa meminimalisir kepadatan di KRL," pungkas Anne.
“Khusus untuk minggu kemarin sudah ada hari-hari yang melampaui 500.000 penumpang per hari. Biasanya itu masih di bawah 400.000 atau 450.000 penumpang pe rhari," kata Anne, kepada wartawan di Stasiun Bogor, Senin (21/6/2021). (Baca juga; Rapid Test Antigen di Stasiun Bogor, 1 Penumpang Commuter Line Positif COVID-19 )
Mobilitas masyarakat yang kembali meningkat, khususnya penumpang KRK Commuter Line, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir penularan COVID-19. Seperti melakukan vaksinasi dan rapid test antigen secara acak kepada penumpang.
"Kami mengimbau kepada pengguna jasa Commuter Line agar anak-anak tinggal di rumah dulu. Karena menurut berita kemarin anak-anak meningkat yang terpapar. Kami mengimbau, balita tetap tidak diperbolehkan saat ini untuk naik KRL dan lansia boleh naik KRL pada jam tidak sibuk," jelas Anne.
Ketika ditanya soal akan ada pembatasan KRL Commuter Line atau tidak, Anne mengaku justru dengan banyaknya perjalanan bisa mengurangi penumpukan penumpang. Tetapi, pihaknya tetap akan mengikuti aturan dari pemerintah jika ada perubahan.
"Kalau kami di KRL selama masa pembatasan ini, jumlah KRL yang berjalan itu lebih banyak supaya kita bisa social distancing. Jadi sebenarnya kami akan menyesuaikan aturan aturan baik dari pemerintahan pusat maupun daerah," ungkapnya. (Baca juga; Pengguna KRL Commuter Line Mulai Besok Wajib Swab Antigen di Enam Stasiun Ini )
Untuk saat ini, operasional KRL Commuter Line masih sama yakni hingga pukul 22.00 WIB. Dengan total perjalanan mencapai 998 KRL setiap harinya. "Jadi semakin bertambah perjalanan KRL pada jam sibuk, sehingga kami bisa meminimalisir kepadatan di KRL," pungkas Anne.
(wib)
Explore More