Pengamat Sebut Premanisme di Tanjung Priok Terjadi Bertahun-tahun dan Ada Oknum Bermain

Selasa, 15 Juni 2021 - 16:37 WIB
loading...
Pengamat Sebut Premanisme di Tanjung Priok Terjadi Bertahun-tahun dan Ada Oknum Bermain
Polisi mengamankan sejumah preman yang kerap meresahkan masyarakat. Aksi premanisme di Pelabuhan Tanjung Priok sudah berlangsung bertahun-tahun. Foto: Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Aksi premanisme tak hanya terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok , Jakarta Utara melainkan di beberapa lokasi lain, khususnya pelabuhan-pelabuhan besar di Indonesia.

"Jika lingkungan pelabuhan dipenuhi masyarakat yang tergolong miskin dan kumuh, maka dapat dipastikan hal itu terjadi. Bahkan, juga terjadi kongkalikong dengan oknum petugas," ujar Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno dalam siaran persnya, Selasa (15/6/2021).
Baca juga: Berantas Pungli di Pelabuhan Tanjung Priok, Pelindo II Lakukan Berbagai Upaya Perbaikan

Menurut dia, suburnya premanisme di pelabuhan diduga ada oknum yang memeliharanya. Ini terlihat dari aksi premanisme yang berlangsung selama bertahun-tahun.

"Apabila pelanggaran murni dilakukan sendiri oleh pelaku pasti hanya akan berlangsung sementara (mingguan atau beberapa bulan). Tetapi, kalau pelanggaran sudah berlangsung rutin dan terus-menerus pasti ada kerja sama dengan oknum dan lain-lain," kata Djoko.
Baca juga: Menanti Taji Komjen Agung Budi, Kasatgas Saber Pungli untuk Bersih-bersih Pelabuhan Tanjung Priok

Termasuk soal dugaan pungli saat aktivitas bongkar muat, dia melihat peran organisasi di sana sangatlah kuat. Sekalipun tak menggunakan buruh, namun pungli yang dilakukan cukup kuat.

Di sisi lain, Djoko menilai pejabat kementerian tak berani menindak atau menghilangkan. Karena itu, dia mengapresiasi saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kapolri memberantas pungli dan preman di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Harus diakui modernisasi bongkar muat di pelabuhan menghilangkan sejumlah pekerja bongkar muat. Di Jakarta masih ada bongkar muat menggunakan tenaga manusia," ucapnya.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1887 seconds (0.1#10.140)