50 Kubik Material Longsor Ciputat Diangkat dari Anak Kali Pesanggrahan
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Dua alat berat masih bekerja mengeruk material turap beton yang longsor menutup anak Kali Pesanggrahan, di Ciputat, Kota Tangerang Selatan . Sedikitnya, sudah 50 kubik material turap yang berhasil diangkat.
Tampak, dua alat berat masih melakukan pengangkatan material turap yang longsor, seperti batu, pasir, dan tanah. Selain menerjunkan dua alat berat untuk mengeruk, ada kendaraan berat untuk memecah bongkahan batu besar.
Pegawai Dinas PU, Pudin mengatakan, batu dan tanah yang dikeruk selanjutnya dibawa menggunakan truk ke tanah lapang di Perumahan Nerada. (Baca juga; BNPB Catat Ratusan Warga Terdampak Banjir dan Tanah Longsor di Tangsel )
"Kejadian Jumat malem, pengerukan dari malam minggu, sampai hari ini. Material batu dan tanah yang sudah berhasil diangkat sekira 50 kubik," katanya, kepada SINDOnews, Senin (14/7/2021).
Dia menambahkan, turap beton sepanjang 30 meter dan tinggi 10 meter itu, diduga longsor karena bagian bawahnya digerus banjir. Saat kejadian, situasi di sekitar lokasi hujan deras. (Baca juga; Dampak Longsor di Tangsel, 3 Rumah Rusak dan Ratusan Rumah Terendam Banjir )
"Karena air kali banyak, jadi terkikis air kali. Ini turap beton semua. Sebagian karena air kiriman juga dari Kali Pesanggrahan. Saya di sini dari malem pertama, sampai paginya," ungkapnya.
Anak Kali Pesanggrahan ini, melintasi banyak perumahan. Tepat berada di bagian bawah turap beton yang longsor, tiga rumah berjejer. Ketiga rumah ini yang paling parah tertimpa longsoran.
Tidak hanya itu, warga di Perumahan Nerada juga menjadi kebanjiran, hingga setinggi 1 meter lebih di jalan raya, dan masuk ke dalam rumah-rumah warga.
"Kalau korban, penghuni rumah yang di bawah sepertinya ada. Tiga orang, langsung dibawa ke rumah sakit. Bagian belakang rumah hancur parah. Ada tiga rumah dibawah yang tertimpa," tukasnya.
Hingga kini, proses pengerukan masih terus dilakukan. Tampak dua alat berat masih terus bekerja. Arus kali yang sebelumnya tertutup longsoran pun, kini sudah bisa dibuka dan kembali mengalir.
Tampak, dua alat berat masih melakukan pengangkatan material turap yang longsor, seperti batu, pasir, dan tanah. Selain menerjunkan dua alat berat untuk mengeruk, ada kendaraan berat untuk memecah bongkahan batu besar.
Pegawai Dinas PU, Pudin mengatakan, batu dan tanah yang dikeruk selanjutnya dibawa menggunakan truk ke tanah lapang di Perumahan Nerada. (Baca juga; BNPB Catat Ratusan Warga Terdampak Banjir dan Tanah Longsor di Tangsel )
"Kejadian Jumat malem, pengerukan dari malam minggu, sampai hari ini. Material batu dan tanah yang sudah berhasil diangkat sekira 50 kubik," katanya, kepada SINDOnews, Senin (14/7/2021).
Dia menambahkan, turap beton sepanjang 30 meter dan tinggi 10 meter itu, diduga longsor karena bagian bawahnya digerus banjir. Saat kejadian, situasi di sekitar lokasi hujan deras. (Baca juga; Dampak Longsor di Tangsel, 3 Rumah Rusak dan Ratusan Rumah Terendam Banjir )
"Karena air kali banyak, jadi terkikis air kali. Ini turap beton semua. Sebagian karena air kiriman juga dari Kali Pesanggrahan. Saya di sini dari malem pertama, sampai paginya," ungkapnya.
Anak Kali Pesanggrahan ini, melintasi banyak perumahan. Tepat berada di bagian bawah turap beton yang longsor, tiga rumah berjejer. Ketiga rumah ini yang paling parah tertimpa longsoran.
Tidak hanya itu, warga di Perumahan Nerada juga menjadi kebanjiran, hingga setinggi 1 meter lebih di jalan raya, dan masuk ke dalam rumah-rumah warga.
"Kalau korban, penghuni rumah yang di bawah sepertinya ada. Tiga orang, langsung dibawa ke rumah sakit. Bagian belakang rumah hancur parah. Ada tiga rumah dibawah yang tertimpa," tukasnya.
Hingga kini, proses pengerukan masih terus dilakukan. Tampak dua alat berat masih terus bekerja. Arus kali yang sebelumnya tertutup longsoran pun, kini sudah bisa dibuka dan kembali mengalir.
(wib)