Hambat Mobilitas Warga, Pemkot Jakbar Terjunkan Tim ke Jembatan Reyot di Kali Sekretaris
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat telah mengirim tim untuk melakukan peninjauan ke jembatan reyot Kali Sekretaris, Rawa Timur, Kebon Jeruk.Demikian disampaikan oleh Wali kota Jakarta Barat Uus Kuswanto.
"Sudah dilakukan langkah-langlah oleh Suku Dinas (Sudin) Bina Marga Jakbar, termasuk pak camat juga saya perintahkan untuk melihat. Sebenarnya jembatannya ada. Hanya warga ingin cepat akses dari satu kampung ke lain," kata Uus usai meninjau proses vaksinasi UMKM di Plaza Slipi Jaya, Jakarta Barat, Jumat (11/6/2021).
Uus menjelaskan, jembatan bambu tersebut merupakan akses tercepat warga kampung Rawa Barat dan timur untuk melakukan mobilitas. Oleh karenanya, warga gotong-royong membangun jembatan itu ala kadarnya agar tidak jalan terlalu jauh.
"Mau tidak mau kami dari Pemerintah berkewajiban untuk membantu apa yang menjadi harapan dan keinginan masyarakat," terang Uus.
Uus mengatakan setelah melakukan cek lokasi jembatan kemarin, tim dari Sudin Bina Marga Jakarta Barat akan memperbaiki jembatan itu. Sekaligus menambah fasilitas penerangan untuk di malam hari.
"Sekarang sedang diperbaiki, kemarin sudah saya instruksikan sudah ditangani ya. Insya Allah sekarang sedang berproses," kata Uus.
Sebelumnya, Jembatan reyot kali sekretaris sempat viral di pemberitaan. Sebab, jembatan yang berada di balik apartemen megah itu kondisinya sangat mengkhawatirkan.
Betapa tidak, jembatan itu tidak mempunyai pengangan di sisi jembatan. Bahkan, kawat dan pakunya sudah mulai mengarat. Warga setempat hanya mengakalinya dengan seikat tali rafia.
Sudah 10 tahun warga disana berdamai dengan keadaan ini, Meski sempat direnovasi pada pertengahan 2018 lalu, namun keadaan jembatan yang terbuat dari bambu itu masih mengkhawatirkan.
Saat malam hari, jembatan setinggi kurang lebih tiga meter dari permukaan air kali ini tidak memiliki fasilitas penerangan. Tak kurang dari tiga korban pernah jatuh. Bahkan, pernah terjadi ibu hamil yang terjeblos kakinya saat melewati jembatan itu.
"Sudah dilakukan langkah-langlah oleh Suku Dinas (Sudin) Bina Marga Jakbar, termasuk pak camat juga saya perintahkan untuk melihat. Sebenarnya jembatannya ada. Hanya warga ingin cepat akses dari satu kampung ke lain," kata Uus usai meninjau proses vaksinasi UMKM di Plaza Slipi Jaya, Jakarta Barat, Jumat (11/6/2021).
Uus menjelaskan, jembatan bambu tersebut merupakan akses tercepat warga kampung Rawa Barat dan timur untuk melakukan mobilitas. Oleh karenanya, warga gotong-royong membangun jembatan itu ala kadarnya agar tidak jalan terlalu jauh.
"Mau tidak mau kami dari Pemerintah berkewajiban untuk membantu apa yang menjadi harapan dan keinginan masyarakat," terang Uus.
Baca Juga
"Sekarang sedang diperbaiki, kemarin sudah saya instruksikan sudah ditangani ya. Insya Allah sekarang sedang berproses," kata Uus.
Sebelumnya, Jembatan reyot kali sekretaris sempat viral di pemberitaan. Sebab, jembatan yang berada di balik apartemen megah itu kondisinya sangat mengkhawatirkan.
Betapa tidak, jembatan itu tidak mempunyai pengangan di sisi jembatan. Bahkan, kawat dan pakunya sudah mulai mengarat. Warga setempat hanya mengakalinya dengan seikat tali rafia.
Sudah 10 tahun warga disana berdamai dengan keadaan ini, Meski sempat direnovasi pada pertengahan 2018 lalu, namun keadaan jembatan yang terbuat dari bambu itu masih mengkhawatirkan.
Saat malam hari, jembatan setinggi kurang lebih tiga meter dari permukaan air kali ini tidak memiliki fasilitas penerangan. Tak kurang dari tiga korban pernah jatuh. Bahkan, pernah terjadi ibu hamil yang terjeblos kakinya saat melewati jembatan itu.
(mhd)