Netizen Ramai soal Siswa SPN Lupa Nama Kapolda, Begini Kata Fadil Imran

Sabtu, 05 Juni 2021 - 20:12 WIB
loading...
Netizen Ramai soal Siswa SPN Lupa Nama Kapolda, Begini Kata Fadil Imran
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran saat memberikan pertanyaan kepada salah satu siswa taruna bernama Daniel Stephan Nadapdap asal satuan Kalimantan Utara, Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Sebuah video yang menunjukkan seorang siswa taruna lupa nama Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Kalimantan Utara menjadi viral di media sosial dan mendapatkan respon beragam dari netizen di dunia maya.

Dalam video tersebut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengunjungi SPN Polda Metro Jaya di Cigombong Bogor Jawa Barat pada Rabu (2/6/2021). Saat itu Fadil Imran bertanya kepada seorang taruna bernama Daniel Stephan Nadapdap asal satuan Kalimantan Utara yang mengenakan helmet nomor 772.



Ketika ditanya siapa Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Kalimantan Utara, siswa taruna tersebut tidak bisa menjawab karena gugup. Dalam postingan akun Instagram Polda Metro Jaya pada Sabtu (5/6/2021), Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran memberikan penjelasan terkait peristiwa bagaimana seorang taruna lupa nama pimpinannya.

Berikut kata Kapolda Metro Jaya:

Masifnya respons positif masyarakat atas bincang-bincang saya dengan siswa SPN Lido Daniel Stephan Nadapdap di luar prakiraan saya. Daniel mengklaim tingginya sama-sama 168 cm dengan saya kemarin, membuat saya kaget juga. Seketika Daniel menjadi perbincangan baru di dunia maya Indonesia.

Daniel membuat netizen ngeri-ngeri sedap. Oleh itu saya mengucapkan terima kasih kepada netizen Indonesia untuk atensi positifnya pada siswa Daniel. Saya tidak menyangka bahwa akan beredar sebegitu luas di berbagai tempat..

Jutaan pasang mata menyimaknya dalam tempo 24 jam. Hp saya tak henti-hentinya berdentang. Semuanya teman dan kolega menjadi penggemar siswa Daniel dan pada umumnya menyebutkan bahwa siswa Daniel adalah siswa berbakat. Dia akan jadi polisi hebat kelak.

Rata-rata emosi yang dihasilkan menonton video saya bersama siswa Daniel adalah emosi gembira dan bahagia. Joyfull kalau kata teman teman Daniel di Kaltara. Dari sana saya semakin percaya bahwa dalam dunia digital sekarang kita semua ternyata lebih senang untuk berbagi emosi positif daripada emosi negatif.

Memang banyak orang yang gampang tersinggung, suka marah-marah, julid, dan gampang terpancing emosinya di dunia maya. Tapi ternyata itu adalah orang-orang yang lupa bahagia. Emosi positif rupanya lebih enak dibagi daripada emosi negatif alias marah-marah itu. Karena itu kita semua membaginya. Ribuan komentar positif untuk siswa Daniel.

Jadi jutaan para penggemar siswa Daniel yang menyaksikan spirit tinggi siswa Daniel dalam menjadi siswa SPN membuktikan bahwa disamping tugas menjaga kambtibmas, polisi juga bisa menjadi agen untuk mengingatkan masyakarat untuk bahagia. Tak sedikit yang menonton ulang berkali-kali aksi heroik Daniel.

Video saya dengan siswa Daniel mengingatkan saya pada kehidupan masa muda dulu. Sesimple itu. Masa dimana semua apa saja menjadi mungkin. Untuk siswa Daniel, video reaction ini saya dedikasikan. Terima kasih sekali lagi siswa. Kau ingatkan Indonesia Raya untuk selalu bahagia. Dan membagi hal positif di dunia maya.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1747 seconds (0.1#10.140)