Puluhan Santri Positif Covid-19, Pesantren di Kota Bogor Dikarantina
loading...
A
A
A
BOGOR - Pondok pesantren di Kelurahan Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, menjalani karantina mikro usai didapati puluhan santri positif Covid-19 hasil swab antigen. Seluruh aktivitas di pondok pesantren tersebut dihentikan sementara.
"Langkah-langkah satgas, pertama menutup total. Tidak boleh ada aktivitas keluar masuk di pesantren itu," ujar Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, kepada wartawan, di Balai Kota Bogor, Sabtu (5/6/2021).
Langkah selanjutnya akan dilakukan swab PCR kepada 421 santri dan pengurus, meski hasil antigen sebelumnya dinyatakan negatif Covid-19.
"Besok akan kita lakukan PCR. Kemudian dari hasil itu akan kita isolasi kalau ada yang positif. Saya juga minta pengurus pesantren berkoordinasi dengan satgas untuk memastikan protokol kesehatan di sana," kata Bima.
Diketahui, sebanyak 32 santri dinyatakan positif Covid-19 hasil swab antigen. Diduga mereka terpapar usai pulang dari kampung halaman.
Temuan kasus tersebut berawal dari swan antigen massal yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Bogor melalui Puskesmas pada 4 Juni 2021. Tes massal itu dilakukan karena pondok pesantren tersebut sedang mempersiapkan untuk pembelajaran tatap muka.
"Langkah-langkah satgas, pertama menutup total. Tidak boleh ada aktivitas keluar masuk di pesantren itu," ujar Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, kepada wartawan, di Balai Kota Bogor, Sabtu (5/6/2021).
Langkah selanjutnya akan dilakukan swab PCR kepada 421 santri dan pengurus, meski hasil antigen sebelumnya dinyatakan negatif Covid-19.
"Besok akan kita lakukan PCR. Kemudian dari hasil itu akan kita isolasi kalau ada yang positif. Saya juga minta pengurus pesantren berkoordinasi dengan satgas untuk memastikan protokol kesehatan di sana," kata Bima.
Diketahui, sebanyak 32 santri dinyatakan positif Covid-19 hasil swab antigen. Diduga mereka terpapar usai pulang dari kampung halaman.
Temuan kasus tersebut berawal dari swan antigen massal yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Bogor melalui Puskesmas pada 4 Juni 2021. Tes massal itu dilakukan karena pondok pesantren tersebut sedang mempersiapkan untuk pembelajaran tatap muka.
(thm)