Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Warga Sunter Agung Berbagi Cara Membuat Eco Enzyme

Sabtu, 05 Juni 2021 - 15:52 WIB
loading...
Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Warga Sunter Agung Berbagi Cara Membuat Eco Enzyme
Kelurahan Sunter Agung berkolaborasi dengan PKK dan Komunitas Eco Enzyme Nusantara Jakarta Utara, menggelar kegiatan pengenalan sekaligus pembuatan eco enzyme. Foto: SINDOnews/Yohannes Tobing
A A A
JAKARTA - Kelurahan Sunter Agung berkolaborasi dengan PKK dan Komunitas Eco Enzyme Nusantara Jakarta Utara, menggelar kegiatan pengenalan sekaligus pembuatan eco enzyme.

Lurah Sunter Agung Danang Wijanarko mengatakan, kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan memperkenalkan masyarakat akan menjaga lingkungan.

"Jadi kegiatan ini untuk meminimalisir sampah yang utamanya adalah sampah rumah tangga yang dikumpulkan dan diolah, sehingga menjadi eco enzyme," ujar Danang di kantornya Sabtu (5/5/2021).



Pengenalan dan pembuatan Enzyme ini sebagai sarat untuk mengimbangi lapisan ozon yang berlubang, termasuk permasalahan sampah di lingkungan masyarakat.

Di lokasi yang sama, Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Utara, Achmad Hariyadi, menuturkan, dengan adanya eco enzyme yang bisa disemprotkan dan dituangkan, dapat meningkatkan kualitas air dan udara.

"Dinas LH melakukan rangkaian kegiatan penyemprotan eko enzim dalam rangka meningkatkan kualitas udara. Selain meningkatkan kualitas udara juga meningkatkan kualitas air," kata Achmad.

"Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, kita sudah mulai memperhatikan sampah organik ini tidak kita buang, tapi kita manfaatkan baik itu eco enzyme dan lain sebagainya," sambungnya.

Sementara itu, Relawan Komunitas Eco Enzyme Jakarta Utara, Scolastica Kartini, menjelaskan, bahan pembuatan eco enzyme sangatlah mudah. Hanya memerlukan gula merah, sampah organik dari sayuran atau buah-buahan dan air bersih.

"Cara pembuatannya dengan menyampurkan bahan tersebut dengan perbandingan gula 1 bahan organik 3 dan air bersih 10 lalu di campur semua dan difermentasi selama tiga bulan," kata Scolastica.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2459 seconds (0.1#10.140)