Kontrakan di Tangsel Ambruk, Penghuni Nyaris Tertimbun Material
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Tiga rumah kontakan yang berada di Jalan Bulakwangi 2, RT/RW 05/03, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), ambruk , Jumat (28/5/2021). Para penghuninya nyaris tertimbun reruntuhan material bangunan.
Ambruknya bangunan kontrakan terjadi sekira pukul 17.30 WIB. Dari 3 unit kontrakan, 2 di antaranya ditempati oleh keluarga kecil. Sedang 1 unit kontrakan nampak kosong tak berpenghuni. Tak ada korban jiwa atau luka-luka akibat peristiwa itu.
Dituturkan salah satu penghuni kontrakan, Ratu, ambruknya bangunan terjadi menjelang waktu maghrib. Saat itu dia tengah terlelap tidur. Tiba-tiba terasa getaran di sekujur tubuh hingga membuatnya terbangun. Ratu spontan berlari ke luar dari kontrakan.
"Tadi pas mau maghrib, hampir aja saya kena. Saya lagi tidur, terus kayak terasa goyang begitu. Saya langsung lari keluar, begitu sampai depan pintu langsung brek ambruk semua," katanya di lokasi.
Ketiga bangunan nyaris rata dengan tanah. Warga sekitar langsung berhamburan menghampiri kontrakan itu. Belum diketahui pasti, apa penyebab bangunan tersebut ambruk. Dugaan sementara, permukaan tanah bergeser akibat tergerus aliran anak kali di dekat lokasi.
"Enggak ada korban. Kemungkinan itu karena permukaan tanahnya itu bergeser," terang Juna (40), warga sekitar.
Karena area itu termasuk kawasan padat permukiman, sebagian material kontrakan akhirnya turut menimpa bagian rumah di sekitarnya. Hingga saat ini, pengurus lingkungan setempat masih melakukan mediasi akibat dampak ambruknya bangunan tersebut.
Ketua RT05, Hartono, menduga pembangunan pondasi dari kontrakan tak terlalu kokoh. Sehingga lama-kelamaan tergerus air dan akhirnya bergeser hingga memicu ambruknya bangunan. "Kita bersyukur tidak ada korban, karena beruntung ambruknya itu ke bagian belakang. Sepertinya dulu pondasinya kurang kuat, nah terus kekikis air kan, akhirnya bergeser begini," ucapnya.
Warga secara swadaya menyingkirkan puing material di lokasi. Sementara ini, para penghuni kontrakan terpaksa harus menumpang di rumah-rumah warga sekitar. Tak banyak barang perabot yang bisa diselamatkan karena sebagian besar telah tertimbun material bangunan.
Ambruknya bangunan kontrakan terjadi sekira pukul 17.30 WIB. Dari 3 unit kontrakan, 2 di antaranya ditempati oleh keluarga kecil. Sedang 1 unit kontrakan nampak kosong tak berpenghuni. Tak ada korban jiwa atau luka-luka akibat peristiwa itu.
Dituturkan salah satu penghuni kontrakan, Ratu, ambruknya bangunan terjadi menjelang waktu maghrib. Saat itu dia tengah terlelap tidur. Tiba-tiba terasa getaran di sekujur tubuh hingga membuatnya terbangun. Ratu spontan berlari ke luar dari kontrakan.
"Tadi pas mau maghrib, hampir aja saya kena. Saya lagi tidur, terus kayak terasa goyang begitu. Saya langsung lari keluar, begitu sampai depan pintu langsung brek ambruk semua," katanya di lokasi.
Ketiga bangunan nyaris rata dengan tanah. Warga sekitar langsung berhamburan menghampiri kontrakan itu. Belum diketahui pasti, apa penyebab bangunan tersebut ambruk. Dugaan sementara, permukaan tanah bergeser akibat tergerus aliran anak kali di dekat lokasi.
"Enggak ada korban. Kemungkinan itu karena permukaan tanahnya itu bergeser," terang Juna (40), warga sekitar.
Karena area itu termasuk kawasan padat permukiman, sebagian material kontrakan akhirnya turut menimpa bagian rumah di sekitarnya. Hingga saat ini, pengurus lingkungan setempat masih melakukan mediasi akibat dampak ambruknya bangunan tersebut.
Ketua RT05, Hartono, menduga pembangunan pondasi dari kontrakan tak terlalu kokoh. Sehingga lama-kelamaan tergerus air dan akhirnya bergeser hingga memicu ambruknya bangunan. "Kita bersyukur tidak ada korban, karena beruntung ambruknya itu ke bagian belakang. Sepertinya dulu pondasinya kurang kuat, nah terus kekikis air kan, akhirnya bergeser begini," ucapnya.
Warga secara swadaya menyingkirkan puing material di lokasi. Sementara ini, para penghuni kontrakan terpaksa harus menumpang di rumah-rumah warga sekitar. Tak banyak barang perabot yang bisa diselamatkan karena sebagian besar telah tertimbun material bangunan.
(mhd)