121.940 Keluarga di Bogor Rasakan Manfaat Bantuan Sosial Tunai
loading...
A
A
A
BOGOR - 121.940 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kota dan Kabupaten Bogor telah menerima Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap 12 dan 13 yang disalurkan Kantor Pos Bogor. Jumlah terse but mencapai 94,75% dari total alokasi 128.694 keluarga penerima manfaat.
“Penyaluran sampai hari ini kurang lebih sudah tersalur 121.940 KPM atau sekitar 94,75% dari total KPM yang disalurkan tahap 12 dan 13,” kata Kepala Kantor Pos Bogor Pupung H dalam rilis yang diterima, Minggu (9/5/2021). (Baca juga; Anies Informasikan Cara Cek Bantuan Tunai, Warganet Puji Transparansi sang Gubernur )
Dia menambahkan total bantuan sosial tunai (BST) yang diterima KPM pada tahap 12 dan 13 ini ialah sebesar Rp600.000. Kantor Pos telah menyalurkan BST sesuai dengan data yang diterima dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Pada akhir masa bayar lanjutnya, Kantor Pos akan melakukan pelaporan kepada Kemensos atas jumlah yang terbayar, sisa pembayaran, dan laporan yang belum dapat disalurkannya. Setelah tanggal 12 Mei 2021 dana BST yang tidak tersalurkan akan dikembalikan kepada negara.
“Jadi kalau tanggal 12 April, maka selesainya tanggal 12 Mei 2021. Kurang lebih 30 hari, setelah itu datanya akan dikunci dan kemudian tidak dapat dibayarkan kembali dan sisanya dikembalikan ke kas negara,”papar Pupung.
Pada saat penyalurannya, KPM wajib membawa KTP dan KK asli beserta fotokopinya. Lalu KTP asli akan difoto oleh petugas bayar dan dimasukan ke aplikasi. Setelah itu mereka memperoleh uang Rp600.000 untuk dua tahap.
Pengambilan BST tidak dapat diwakilkan oleh pihak mana pun, kecuali anggota keluarga yang berada dalam satu KK dan sudah dewasa. Untuk KPM lansia dan sakit, PT Pos menerapkan strategi komunitas, yakni dengan membuka layanan di kantor kelurahan, kecamatan, sekolah atau lapangan.
Juru Bayar Kantor Pos Bogor Taufik Ismail menyampaikan dirinya sering mengantar langsung BST ke rumah KPM. Hal ini dikarenakan banyak KPM lansia sudah tidak dapat mengambil BST ke kantor pos maupun komunitas.
Dalam penyaluran, petugas Kantor Pos didampingi pihak kelurahan, RT, maupun RW. “Banyak yang seperti itu. Yang lansia semua kita antar, ada yang bisa cuma duduk atau berbaring. Dia enggak bisa ke mana-mana, jadi kita antarkan,”ujar Taufik.
Dia mengaku ikhlas dapat membantu para KPM dengan terjun langsung. Hal tersebut merupakan tanggung jawab sebagai juru bayar guna memastikan BST tersalurkan. KPM di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor pun merasakan manfaat atas BST yang diterima.
Warga Cimanggu, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor Nani Susilawati mengaku sangat terbantu dengan BST. Dia mengatakan pelayanan Kantor Pos Bogor sebagai penyalur sangat baik. “Pelayanan sangat baik dan pengambilan tersebut sangat bermanfaat sekali,”tutur Nani.
Dia telah menerima BST sejak 2020 dan sudah disalurkan dana sebanyak delapan kali. Empat kali sebesar Rp600.000, lalu empat kali sebesar Rp300.000. (Baca juga; Bogor Diguyur Hujan Deras, Bojong Gede Kebanjiran )
Sebagai orangtua tunggal dan wirausaha, BST dapat meringankan kondisi perekonomian keluarganya di tengah pandemi COVID-19. Bahkan Nani memanfaatkan dana BST sebagai modal usaha konveksi yang dikembangkannya.
Amsori, warga Cibadak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor,mengaku BST digunakan untuk mengurangi pengeluaran sehari-hari keluarga dengan membeli sembako. “Bermanfaat untuk keluarga dengan kondisi saat ini,”ujar Amsori yang sudah menerima BST sebanyak lima kali.
“Penyaluran sampai hari ini kurang lebih sudah tersalur 121.940 KPM atau sekitar 94,75% dari total KPM yang disalurkan tahap 12 dan 13,” kata Kepala Kantor Pos Bogor Pupung H dalam rilis yang diterima, Minggu (9/5/2021). (Baca juga; Anies Informasikan Cara Cek Bantuan Tunai, Warganet Puji Transparansi sang Gubernur )
Dia menambahkan total bantuan sosial tunai (BST) yang diterima KPM pada tahap 12 dan 13 ini ialah sebesar Rp600.000. Kantor Pos telah menyalurkan BST sesuai dengan data yang diterima dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Pada akhir masa bayar lanjutnya, Kantor Pos akan melakukan pelaporan kepada Kemensos atas jumlah yang terbayar, sisa pembayaran, dan laporan yang belum dapat disalurkannya. Setelah tanggal 12 Mei 2021 dana BST yang tidak tersalurkan akan dikembalikan kepada negara.
“Jadi kalau tanggal 12 April, maka selesainya tanggal 12 Mei 2021. Kurang lebih 30 hari, setelah itu datanya akan dikunci dan kemudian tidak dapat dibayarkan kembali dan sisanya dikembalikan ke kas negara,”papar Pupung.
Pada saat penyalurannya, KPM wajib membawa KTP dan KK asli beserta fotokopinya. Lalu KTP asli akan difoto oleh petugas bayar dan dimasukan ke aplikasi. Setelah itu mereka memperoleh uang Rp600.000 untuk dua tahap.
Pengambilan BST tidak dapat diwakilkan oleh pihak mana pun, kecuali anggota keluarga yang berada dalam satu KK dan sudah dewasa. Untuk KPM lansia dan sakit, PT Pos menerapkan strategi komunitas, yakni dengan membuka layanan di kantor kelurahan, kecamatan, sekolah atau lapangan.
Juru Bayar Kantor Pos Bogor Taufik Ismail menyampaikan dirinya sering mengantar langsung BST ke rumah KPM. Hal ini dikarenakan banyak KPM lansia sudah tidak dapat mengambil BST ke kantor pos maupun komunitas.
Dalam penyaluran, petugas Kantor Pos didampingi pihak kelurahan, RT, maupun RW. “Banyak yang seperti itu. Yang lansia semua kita antar, ada yang bisa cuma duduk atau berbaring. Dia enggak bisa ke mana-mana, jadi kita antarkan,”ujar Taufik.
Dia mengaku ikhlas dapat membantu para KPM dengan terjun langsung. Hal tersebut merupakan tanggung jawab sebagai juru bayar guna memastikan BST tersalurkan. KPM di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor pun merasakan manfaat atas BST yang diterima.
Warga Cimanggu, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor Nani Susilawati mengaku sangat terbantu dengan BST. Dia mengatakan pelayanan Kantor Pos Bogor sebagai penyalur sangat baik. “Pelayanan sangat baik dan pengambilan tersebut sangat bermanfaat sekali,”tutur Nani.
Dia telah menerima BST sejak 2020 dan sudah disalurkan dana sebanyak delapan kali. Empat kali sebesar Rp600.000, lalu empat kali sebesar Rp300.000. (Baca juga; Bogor Diguyur Hujan Deras, Bojong Gede Kebanjiran )
Sebagai orangtua tunggal dan wirausaha, BST dapat meringankan kondisi perekonomian keluarganya di tengah pandemi COVID-19. Bahkan Nani memanfaatkan dana BST sebagai modal usaha konveksi yang dikembangkannya.
Amsori, warga Cibadak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor,mengaku BST digunakan untuk mengurangi pengeluaran sehari-hari keluarga dengan membeli sembako. “Bermanfaat untuk keluarga dengan kondisi saat ini,”ujar Amsori yang sudah menerima BST sebanyak lima kali.
(wib)