Bantu Penanganan Corona, BIN Sumbang Alkes dan APD
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) terus berupaya membantu penangangan wabah corona (Covid-19) yang merebak di Indonesia. Salah satu caranya, BIN menyerahkan bantuan berupa alat kesehatan (alkes) dan Alat Pelindung Diri (APD) kepada BNPB.
Wakil Kepala BIN Teddy Lhaksmana Widya Kusuma mengatakan bahwa bantuan tersebut dilakukan sesuai instruksi dan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden pernah mengimbau agar kementerian/lembaga terkait untuk turut mengambil bagian prakarsa dan menyisihkan dana APBN nonesensial untuk penanganan Covid-19.
Bantuan peralatan medis dari BIN berupa ventilator 5 unit, rapid test 10.000 kit dan obat-obatan untuk pengobatan pasien Covid-19, yakni chloroquine 10.000 tablet dan azithromycin 10.000.
Di samping itu, BIN juga menyerahkan bantuan alat pelindung diri (APD) berupa pakaian pelindung 1.000 buah, sarung tangan 1.000 dan masker nonmedis 500.000.
“Diharapkan dengan bantuan alkes dan obat-obatan tersebut, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memiliki persediaan yang cukup untuk mendukung operasi,” katanya saat menyerahkan sumbangan tersebut kepada Ketua Gugus Tugas Doni Monardo.
Teddy pun mengharapkan agar semua pihak disiplin dalam menjalankan arahan pemerintah, seperti pembatasan sosial berskala besar (PSBB), penerapan physical distancing, perilaku hidup bersih dan sehat. “Serta belajar, bekerja dan beribadah di rumah sebab tingkat keterpaparan masyarakat terhadap COVID-19 masih tinggi,” ujarnya.
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari langkah-langkah BIN dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia. Bahkan sebelumnya lembaga intelijen negara ini memberikan bantuan kepada beberapa pihak terkait dengan Covid-19, seperti Rumah Sakit (RS) Persahabatan Jakarta, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, RS Brimob, dan Kementerian Kesehatan.
Tak hanya itu, BIN juga bekerja sama dengan LBM Eijkman untuk pengembangan teknologi preventif atau vaksin dan terapeutik terhadap virus Corona.
Selain itu, kerja sama dilakukan dengan Universitas Airlangga untuk pengembangan kandidat obat penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2. Obat tersebut merupakan kombinasi berbagai obat yang memiliki potensi kemanjuran untuk pengobatan pasien COVID -19.
Wakil Kepala BIN Teddy Lhaksmana Widya Kusuma mengatakan bahwa bantuan tersebut dilakukan sesuai instruksi dan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden pernah mengimbau agar kementerian/lembaga terkait untuk turut mengambil bagian prakarsa dan menyisihkan dana APBN nonesensial untuk penanganan Covid-19.
Bantuan peralatan medis dari BIN berupa ventilator 5 unit, rapid test 10.000 kit dan obat-obatan untuk pengobatan pasien Covid-19, yakni chloroquine 10.000 tablet dan azithromycin 10.000.
Di samping itu, BIN juga menyerahkan bantuan alat pelindung diri (APD) berupa pakaian pelindung 1.000 buah, sarung tangan 1.000 dan masker nonmedis 500.000.
“Diharapkan dengan bantuan alkes dan obat-obatan tersebut, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memiliki persediaan yang cukup untuk mendukung operasi,” katanya saat menyerahkan sumbangan tersebut kepada Ketua Gugus Tugas Doni Monardo.
Teddy pun mengharapkan agar semua pihak disiplin dalam menjalankan arahan pemerintah, seperti pembatasan sosial berskala besar (PSBB), penerapan physical distancing, perilaku hidup bersih dan sehat. “Serta belajar, bekerja dan beribadah di rumah sebab tingkat keterpaparan masyarakat terhadap COVID-19 masih tinggi,” ujarnya.
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari langkah-langkah BIN dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia. Bahkan sebelumnya lembaga intelijen negara ini memberikan bantuan kepada beberapa pihak terkait dengan Covid-19, seperti Rumah Sakit (RS) Persahabatan Jakarta, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, RS Brimob, dan Kementerian Kesehatan.
Tak hanya itu, BIN juga bekerja sama dengan LBM Eijkman untuk pengembangan teknologi preventif atau vaksin dan terapeutik terhadap virus Corona.
Selain itu, kerja sama dilakukan dengan Universitas Airlangga untuk pengembangan kandidat obat penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2. Obat tersebut merupakan kombinasi berbagai obat yang memiliki potensi kemanjuran untuk pengobatan pasien COVID -19.
(thm)