Polisi Mewaspadai Pemudik dengan Modus Seperti Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Walaupun ada penyekatan, Ditlantas Polda Metro Jaya menilai gelombang pemudik yang akan meninggalkan Jakarta juga cukup banyak. Karena itu, penjagaan di seluruh jalur baik arteri maupun jalur utama akan diperketat selama 24 jam.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, berdasarkan survei Kementerian Perhubungan masih ada 7 juta orang yang akan mudik. Pihaknya terus mengkampanyekan untuk tidak mudik karena membahayakan mereka yang ada di kampung halaman. “Jangan sampai gelombang tsunami Covid melanda Indonesia seperti yang terjadi di India karena abai dengan keselamatan,” ujarnya, Senin (26/4/2021).
Baca juga: Pemerintah Siapkan Penjara Tua Bekas Tahanan Militer untuk Karantina Pemudik Nekat
Dia berharap masyarakat bisa menahan diri untuk tidak mudik pada tahun ini guna menekan angka penularan Covid-19. “Masyarakat jangan ngeyel,” ucapnya.
Polda Metro telah menyiapkan 31 titik pos penyekatan terdiri dari 17 pos check point dan 14 titik penyekatan. Check point berada di dalam aglomerasi di Jabodetabek untuk meningkatkan sekaligus melihat kepatuhan terhadap protokol kesehatan.
"Nah 14 titik itu berada di gerbang keluar aglomerasi Jabodetabek. Itulah yang nanti kami akan periksa ketat terhadap semua kendaraan yang lewat baik kendaraan penumpang maupun kendaraan pribadi terutama dengan pengalaman modus-modus operandi dari para pemudik terdahulu yang naik travel gelap, naik sepeda motor, naik di dalam ambulans, sembunyi di bagasi bus, sembunyi di toilet bus, naik ke bak truk, semuanya akan kami periksa sehingga diharapkan mudah-mudahan pelaksanaannya tahun ini lebih ketat," ungkap Sambodo.
Baca juga: 6 Mei 2021, Polisi Lakukan Pengetatan Jalur Puncak Bogor Antisipasi Pemudik
Pihak kepolisian juga tetap mengadakan swab tes antigen di KM 19 jalan Tol Cikampek dengan kuota 100-200 orang per hari. “Sistemnya itu drive thru jadi orangnya gak perlu turun dari kendaraan,” ucapnya.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, berdasarkan survei Kementerian Perhubungan masih ada 7 juta orang yang akan mudik. Pihaknya terus mengkampanyekan untuk tidak mudik karena membahayakan mereka yang ada di kampung halaman. “Jangan sampai gelombang tsunami Covid melanda Indonesia seperti yang terjadi di India karena abai dengan keselamatan,” ujarnya, Senin (26/4/2021).
Baca juga: Pemerintah Siapkan Penjara Tua Bekas Tahanan Militer untuk Karantina Pemudik Nekat
Dia berharap masyarakat bisa menahan diri untuk tidak mudik pada tahun ini guna menekan angka penularan Covid-19. “Masyarakat jangan ngeyel,” ucapnya.
Polda Metro telah menyiapkan 31 titik pos penyekatan terdiri dari 17 pos check point dan 14 titik penyekatan. Check point berada di dalam aglomerasi di Jabodetabek untuk meningkatkan sekaligus melihat kepatuhan terhadap protokol kesehatan.
"Nah 14 titik itu berada di gerbang keluar aglomerasi Jabodetabek. Itulah yang nanti kami akan periksa ketat terhadap semua kendaraan yang lewat baik kendaraan penumpang maupun kendaraan pribadi terutama dengan pengalaman modus-modus operandi dari para pemudik terdahulu yang naik travel gelap, naik sepeda motor, naik di dalam ambulans, sembunyi di bagasi bus, sembunyi di toilet bus, naik ke bak truk, semuanya akan kami periksa sehingga diharapkan mudah-mudahan pelaksanaannya tahun ini lebih ketat," ungkap Sambodo.
Baca juga: 6 Mei 2021, Polisi Lakukan Pengetatan Jalur Puncak Bogor Antisipasi Pemudik
Pihak kepolisian juga tetap mengadakan swab tes antigen di KM 19 jalan Tol Cikampek dengan kuota 100-200 orang per hari. “Sistemnya itu drive thru jadi orangnya gak perlu turun dari kendaraan,” ucapnya.
(jon)