Di Tengah Pandemi, Anies: Indeks Pembangunan Manusia DKI Paling Tinggi se-Indonesia

Selasa, 20 April 2021 - 09:09 WIB
loading...
Di Tengah Pandemi, Anies: Indeks Pembangunan Manusia DKI Paling Tinggi se-Indonesia
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan LKPJ 2020 dalam Rapat Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (19/4/2021). Foto: SINDOnews/Komaruddin Bagja Arjawinangun
A A A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerahkan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) 2020 dalam Rapat Paripurna yang diselenggarakan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin 19 April 2021.

Dalam penyampaiannya di depan para anggota dewan dan pimpinan sidang, Anies memaparkan penyelenggaraan pemerintahan daerah selama satu tahun, Pemprov DKI Jakarta lebih banyak berjibaku melawan pandemi Covid-19 dan mengatasi berbagai dampak yang disebabkan oleh krisis kesehatan tersebut.

Meskipun demikian, beberapa indikator makro yang disampaikan Gubernur Anies, mengalami peningkatan, di antaranya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di mana Kinerja pembangunan manusia di Jakarta pada tahun 2020 tercatat sebesar 80,77 meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 80,76.

"Di tengah pandemi Covid-19, IPM DKI Jakarta merupakan yang tertinggi di Indonesia serta satu-satunya provinsi dengan nilai IPM di atas nilai 80 atau sangat tinggi. Nampak pada dimensi kesehatan yaitu Umur Harapan Hidup DKI Jakarta mencapai 72,91 tahun, meningkat dari tahun 2019 yaitu 72,79 tahun," kata Anies di Gedung DPRD DKI kemarin.

Anies melanjutkan,dimensi pengetahuan yaitu Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah juga meningkat. Harapan Lama Sekolah mencapai 12,98 tahun meningkat dari 12,97 tahun di tahn 2019, sedangkan Rata-rata Lama Sekolah mencapai 11,13 tahun, meningkat dari tahun 2019 yaitu 11,06 tahun.

“Alhamdulillah, capaian dimensi Indeks Pembangunan Manusia DKI Jakarta tahun 2020 sangat baik, meskipun kita berhadapan dengan situasi pandemi, yang membuat dimensi ekonomi yaitu Pengeluaran Per Kapita Yang Disesuaikan warga DKI Jakarta mencapai Rp18,23 juta per tahun, turun sebesar 1,62 persen dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp18,53 juta," kata Anies.

"Pandemi akibat virus Covid-19 yang masuk mulai Maret 2020, berdampak sedemikian besar terhadap perekonomian bahkan kegiatan sosial, telah membuat daya beli masyarakat melemah sehingga pengeluaran konsumsi masyarakat menurun,” terang mantan Mendikbud ini.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0973 seconds (0.1#10.140)