Romantisme Cinere, Kepala Garuda yang Siap Melejit Lagi Berkat Tol Desari dan Cijago

Senin, 19 April 2021 - 06:05 WIB
loading...
Romantisme Cinere, Kepala Garuda yang Siap Melejit Lagi Berkat Tol Desari dan Cijago
Salah satu ikon di kawasan Cinere, Depok. Foto: propertyjuara.wordpress.com
A A A
JAKARTA - Pada 1999, nama Desa Cinere merupakan salah satu dari 8 desa yang berada di Kecamatan Limo. Namun, saat itu Cinere jauh lebih dikenal daripada Limo yang menjadi bagian besar dari Kota Depok . Kini Cinere telah menjadi kecamatan. Selain Limo dan Cinere, kecamatan lain di Depok yakni Pancoran Mas, Beji, Sukmajaya, Cimanggis, Sawangan, Bojongsari, Cilodong, Cipayung, serta Tapos.

Cinere (Ci Kanyere) pada masa awal kolonial terdapat satu hamparan lahan milik Isaac de I’ Ostale de Saint Martin (lahir di Oleron, Bearn, Prancis tahun 1629) yang bekerja untuk VOC.
Baca juga: Resmi Beroperasi, Ini Besaran Tarif Tol Serpong-Cinere

Menurut sebuah iklan pada Java Government Gazette terbitan 24 Februari 1816, Isaac de Saint Martin tergolong pemilik tanah yang sangat luas tersebar di beberapa tempat antara lain kawasan Kemayoran, di pinggir sebelah timur sungai Bekasi, Cinere sebelah timur Sungai Krukut di Tegalangus, dan kawasan Ancol, yang luas seluruhnya berjumlah ribuan hektare.

Dikutip dari kelurahancinere.wordpress.com, Senin (19/4/2021), pada era kemerdekaan Cinere bahkan tidak pernah dibicarakan lantaran Cinere hanyalah kumpulan beberapa dusun yang didiami orang-orang Betawi yang di sekelilingnya masih terdapat hutan karet, lahan persawahan dan rawa-rawa.

Itu dulu. Sekarang Cinere justru lebih populer dibanding Cimanggis atau Depok sekalipun. Sesungguhnya Cinere yang berada di Depok secara sosial budaya berada di wilayah geografis Jakarta. Dengan kata lain, Cinere tampak menjorok masuk ke wilayah Jakarta.

Dari sisi pandang, kawasan Cinere berada persis di “kepala garuda” Kota Depok. Tak heran, warga Jakarta kerap keliru menganggap Cinere bagian dari Jakarta, begitu juga warga Depok keliru menganggap Cinere masuk Jakarta.
Romantisme Cinere, Kepala Garuda yang Siap Melejit Lagi Berkat Tol Desari dan Cijago

Peta Kota Depok yang di dalamnya terlihat Kecamatan Cinere seperti kepala Garuda. Foto: peta-hd.com

Pada tahun 2007, Kecamatan Cinere terbentuk (pemekaran dari Kecamatan Limo). Kecamatan Cinere memiliki 3 kelurahan yaitu Cinere, Gandul, Pangkalan Jati, dan Pangkalan Jati Baru.

Rumah di Cinere Lebih Mewah

Pada tahun 1979 di wilayah Cinere sebuah pengembang swasta yang menguasai lahan yang kini luasnya telah mencapai 300 hektare membangun perumahan. Sementara, di Depok pada 1976 Perum Perumnas (milik pemerintah) sudah memulai pembangunan perumnas pertama di Indonesia.

Di perumnas Depok rumah-rumah yang dibangun ditujukan untuk kalangan masyarakat menengah ke bawah, sementara di kaveling permukiman Cinere, rumah-rumah yang dibangun justru untuk pasar dari kelompok masyarakat menengah ke atas.
Baca juga: Mobil Jadul Tjahjo Kumolo Sedot Perhatian saat Resmikan Mal Layanan Publik di Tangsel

Dua wilayah permukiman ini umumnya dihuni oleh eks warga Jakarta. Namun, rumah-rumah yang dibangun di kawasan Cinere lebih berkualitas dan lebih mewah, maka dengan sendirinya warga Jakarta lebih memfavoritkan Cinere sebagai daerah hunian dibanding Depok.

Seiring dengan perkembangan zama, dua wilayah awal perumahan ini terus membentuk jatidirinya masing-masing. Wilayah perumahan Depok kemudian diunggulkan ketika akses ke Depok lebih baik dibandingkan wilayah Cinere. Apalagi dengan kehadiran Universitas Indonesia (UI) di Depok, maka popularitas wilayah perumahan Depok kian melejit dibandingkan Cinere.

Saat ini, romantisme Cinere sebagai hunian mewah dan berkelas kembali bersinar sejalan dengan akses tol dari dua arah menuju Cinere, dari arah Antasari (Tol Desari) dan arah Tol Jagorawi (Cijago). Ditambah lagi dengan keberadaan Tol Cinere-Serpong yang membuat kawasan Cinere dan Depok terhubung dengan kawasan satelit lainnya, Tangerang Selatan dan kemudahan akses menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Baca juga: Sejarah Pelabuhan Tanjung Priok yang Punya Nama Cantik Si Denok Bandarwati

Gairah Properti Si Mutiara dari Selatan Jakarta

Berdasarkan propertyjuara.wordpress.com, geliat Cinere terjadi pada awal tahun 1970-an berawal dari pengambilalihan lahan seluas 55 hektare oleh PT Megapolitan Developments yang akhirnya mampu menguasai sekitar 300 hektare lahan di Cinere dan masih terus dikembangkan.

Nadi kehidupan yang didenyutkan PT Megapolitan Developments di kawasan Cinere melalui beberapa karya propertinya mampu menghidupkan wilayah pinggiran ini menjadi kawasan elite perkotaan. Sebut saja Cinere Country, Cinere Estate, Graha Laguna, Griya Cinere 1 dan 2, Bukit Griya Cinere, Graha Cinere, Puri Cinere, kawasan komersial (ruko) serta Mall Cinere adalah beberapa proyek properti Megapolitan yang memicu tumbuhnya properti di Cinere.

Keistimewaan Cinere-Limo juga karena secara geografis terletak di persimpangan lokasi Jakarta, Tangerang, Depok, dan Bogor.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1941 seconds (0.1#10.140)