Terduga Teroris Ciputat Berencana Ledakkan Bom di Kawasan Industri
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Video rekaman terduga teroris Ciputat, Ahmad Junaidi,47, viral di media sosial. Dalam video itu, pria yang sebelumnya disebut AJ alias Kijut mengakui perbuatannya, termasuk rencananya melakukan serangan teror.
"Saya atas nama Ahmad Junaidi, salah satu anggota simpatisan FPI semenjak Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia," kata Junaidi, dalam video yang diterima SINDOnews.com, Sabtu (3/4/2021).
Dilanjutkan Kijut, dirinya telah bergabung dalam jamaah pengajian Yasin Waratib yang berada di bawah pimpinan Habib Husein Al Hasni di Condet, Jakarta Timur. Pengajian itu, dilakukan rutin tiap malam Jumat dari rumah ke rumah. "Teman saya yang bernama Bambang dan Agus memberikan semangat mengajak melakukan peledakan di industri-industri China yang ada di Indonesia," sambung Kijut, dalam durasi 1 menit 52 detik.
Dia berperan menjemur serbuk bahan peledak yang terbuat dari aseton dan HCL. Serbuk itu dijemur selama tiga hari di rumah kontrakannya. Setelah itu, serbuk kering dimasukkan ke dalam tiga toples. "Serbuk itu lalu saya serahkan kembali ke Agus. Saya juga pernah diajak ke pengajian di Sukabumi, Jawa Barat, di bawah pimpinan Abah Popon. Pengajian itu untuk menjaga keamanan diri masing-masing," sambungnya.
Kijut ditangkap petugas Densus 88 Antiteror Mabes Polri, pada Senin 29 Maret 2021. Dia ditangkap bersamaan dengan tiga teroris lainnya, yakni HH, BS dan ZA. Dalam peristiwa itu, Kijut berperan yang membuat bahan peledak.
"Saya atas nama Ahmad Junaidi, salah satu anggota simpatisan FPI semenjak Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia," kata Junaidi, dalam video yang diterima SINDOnews.com, Sabtu (3/4/2021).
Dilanjutkan Kijut, dirinya telah bergabung dalam jamaah pengajian Yasin Waratib yang berada di bawah pimpinan Habib Husein Al Hasni di Condet, Jakarta Timur. Pengajian itu, dilakukan rutin tiap malam Jumat dari rumah ke rumah. "Teman saya yang bernama Bambang dan Agus memberikan semangat mengajak melakukan peledakan di industri-industri China yang ada di Indonesia," sambung Kijut, dalam durasi 1 menit 52 detik.
Dia berperan menjemur serbuk bahan peledak yang terbuat dari aseton dan HCL. Serbuk itu dijemur selama tiga hari di rumah kontrakannya. Setelah itu, serbuk kering dimasukkan ke dalam tiga toples. "Serbuk itu lalu saya serahkan kembali ke Agus. Saya juga pernah diajak ke pengajian di Sukabumi, Jawa Barat, di bawah pimpinan Abah Popon. Pengajian itu untuk menjaga keamanan diri masing-masing," sambungnya.
Kijut ditangkap petugas Densus 88 Antiteror Mabes Polri, pada Senin 29 Maret 2021. Dia ditangkap bersamaan dengan tiga teroris lainnya, yakni HH, BS dan ZA. Dalam peristiwa itu, Kijut berperan yang membuat bahan peledak.
(cip)