Komunitas Pekerja Sepeda Tagih Janji Pemprov DKI soal Jalur Sepeda Terproteksi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komunitas Pekerja Bersepeda atau B2W- Indonesia meminta konsistensi Pemprov DKI Jakarta dalam membangun jalur sepeda terproteksi.
Melalui akun Instagram @b2w_indonesia, komunitas pekerja bersepeda mencatat bahwa dari 11,6 kilometer jalur sepeda terproteksi yang direncanakan bisa digunakan pada akhir Maret ini, baru sekitar 3 kilometer yang direalisasikan. Jalur yang masih sangat sedikit ini juga masih saja digunakan oleh kendaraan bermotor.
Jaminan keselamatan pesepeda yang pada awalnya dengan adanya jalur khusus dan terproteksi ini, menjadi dipertanyakan. "Bagaimana bisa selamat kalau jalurnya saja masih harus bersaing dengan kendaraan bermotor. Padahal, amanat dari undang-undang kita menjelaskan bahwa Pesepeda juga berhak atas infrastruktur dan sarana yang memberikan rasa aman bagi mereka, tulis akun b2w_indonesia yang dikutip Kamis (18/3/2021).
Di sisi lain, pengendara kendaraan bermotor itu tugasnya bukan "menindas" jalur pengguna jalan lain. Sebaliknya. Mereka justru harus mengedepankan keselamatan pesepeda dan pejalan kaki.
"Yuk kita bisa yuk bareng-bareng mendukung terwujudnya Jalur Sepeda Terproteksi di kota kita. Biar bisa sama-sama aman dalam berkendara, dalam bermobilitas di kota! Jangan cuma wacana yuk bisa yuk," lanjutnya.
Selain itu, akun yang diikuti oleh 96,2 ribu lebih warganet juga membagikan data kecelakaan seluruh Indonesia sepanjang 2021 yang dikumpulkan dari tim Data Bike2Work Indonesia.
Laporan sahabat pesepeda yang wafat di jalan raya sejak Januari 2021 hingga hari ini, yakni 3 meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal, 2 meninggal laka lantas, dan 3 meninggal akibat sakit.
Persebaran kecelakaan bersepeda semuanya terjadi di Pulau Jawa. Jika data meninggal digabungkan dengan data luka berat dan ringan, maka 92,9% peristiwa terjadi di jalan raya.
"Apakah jalan raya masih aman untuk pesepeda? Apakah kita membutuhkan jalur sepeda terproteksi, silakan dipikirkan sendiri," ungkapnya.
Melalui akun Instagram @b2w_indonesia, komunitas pekerja bersepeda mencatat bahwa dari 11,6 kilometer jalur sepeda terproteksi yang direncanakan bisa digunakan pada akhir Maret ini, baru sekitar 3 kilometer yang direalisasikan. Jalur yang masih sangat sedikit ini juga masih saja digunakan oleh kendaraan bermotor.
Jaminan keselamatan pesepeda yang pada awalnya dengan adanya jalur khusus dan terproteksi ini, menjadi dipertanyakan. "Bagaimana bisa selamat kalau jalurnya saja masih harus bersaing dengan kendaraan bermotor. Padahal, amanat dari undang-undang kita menjelaskan bahwa Pesepeda juga berhak atas infrastruktur dan sarana yang memberikan rasa aman bagi mereka, tulis akun b2w_indonesia yang dikutip Kamis (18/3/2021).
Di sisi lain, pengendara kendaraan bermotor itu tugasnya bukan "menindas" jalur pengguna jalan lain. Sebaliknya. Mereka justru harus mengedepankan keselamatan pesepeda dan pejalan kaki.
"Yuk kita bisa yuk bareng-bareng mendukung terwujudnya Jalur Sepeda Terproteksi di kota kita. Biar bisa sama-sama aman dalam berkendara, dalam bermobilitas di kota! Jangan cuma wacana yuk bisa yuk," lanjutnya.
Selain itu, akun yang diikuti oleh 96,2 ribu lebih warganet juga membagikan data kecelakaan seluruh Indonesia sepanjang 2021 yang dikumpulkan dari tim Data Bike2Work Indonesia.
Laporan sahabat pesepeda yang wafat di jalan raya sejak Januari 2021 hingga hari ini, yakni 3 meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal, 2 meninggal laka lantas, dan 3 meninggal akibat sakit.
Persebaran kecelakaan bersepeda semuanya terjadi di Pulau Jawa. Jika data meninggal digabungkan dengan data luka berat dan ringan, maka 92,9% peristiwa terjadi di jalan raya.
"Apakah jalan raya masih aman untuk pesepeda? Apakah kita membutuhkan jalur sepeda terproteksi, silakan dipikirkan sendiri," ungkapnya.
(thm)