Ketika Selokan Berair Hitam Pekat Menjadi Kolam Renang Bocah-bocah Pademangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Terik matahari semakin surut. Sekelompok anak berkumpul di pinggir Jalan Mangga Dua Raya, kawasan Pademangan, Jakarta Utara, Kamis (4/3/2021). Tanpa ada yang memberi komando, satu per satu anak-anak itu melompat ke saluran air alias selokan di depan Ruko Grand Boutique.
Tidak ada rasa jijik, khawatir sakit, apalagi takut yang tampak pada wajah bocah-bocah itu. Dengan gembira mereka berendam mencelupkan badan dan kepala mereka ke dalam air berlumpur, berwarna hitam pekat, dan tentu saja berbau itu.
Delapan anak berusia kira-kira tak lebih dari 12 tahun tersebut mengambil lumpur dari dalam air, mengempalkan lumpur yang menempel di dinding selokan lalu melemparkan ke badan temannya. Mereka tertawa bersama, tak kalah dengan asyiknya bermain di kolam renang berair jernih.
(Baca: Wanita Emas Sebut Anies Tak Gentle Atasi Banjir Jakarta)
Salah satu warga setempat, Dimin (55) mengatakan bahwa anak yang bermain di air kotor tersebut merupakan warga yang juga tinggal di daerah Pademangan. "Yang main anak Pademangan juga," jelasnya.
Menurut Dimin, biasanya anak anak mulai berkumpul di trotoar setiap sore. "Mereka biasanya rame rame bermain di selokan tersebut dari pukul 16.00 sampai dengan 17.00 WIB," Ucapnya.
Sementara itu warga yang melintas, Maulana (26) melihat adanya anak anak berenang di selokan hitam dikatakan sangat rawan. Pasalnya ditempat anak anak bermain terdapat pipa kabel listrik.
"Risih juga sih, cuma yah namanya anak anak. Tapi bahaya juga disini karena ada pipa yang beraliran listrik tinggi," ujar Maulana saat ditemui di lokasi.
(Baca: Bermain di Selokan, Balita 1,5 Tahun asal Kotim Ditemukan dalam Kondisi Meninggal)
Ia mengungkapkan, dalam seminggu ini setiap kali dirinya melewati kawasan tersebut selalu menemui anak-anak sedang berenang di selokan tersebut.
"Setiap hari, sudah semingguan lihat anak-anak berenang, mungkin tidak ada tempat bermain lagi kali yah," Tutupnya. Dengan adanya anak anak yang bermain di selokan hitam, menjadi perhatian khusus bagi keluarga dan juga pemerintah.
Sebab, meskipun anak anak terlihat ceria. Namun perlu menjadi kesadaran bersama terkait kesehatan, keamanan dan fasilitas tempat taman bermain anak anak.
Tidak ada rasa jijik, khawatir sakit, apalagi takut yang tampak pada wajah bocah-bocah itu. Dengan gembira mereka berendam mencelupkan badan dan kepala mereka ke dalam air berlumpur, berwarna hitam pekat, dan tentu saja berbau itu.
Delapan anak berusia kira-kira tak lebih dari 12 tahun tersebut mengambil lumpur dari dalam air, mengempalkan lumpur yang menempel di dinding selokan lalu melemparkan ke badan temannya. Mereka tertawa bersama, tak kalah dengan asyiknya bermain di kolam renang berair jernih.
(Baca: Wanita Emas Sebut Anies Tak Gentle Atasi Banjir Jakarta)
Salah satu warga setempat, Dimin (55) mengatakan bahwa anak yang bermain di air kotor tersebut merupakan warga yang juga tinggal di daerah Pademangan. "Yang main anak Pademangan juga," jelasnya.
Menurut Dimin, biasanya anak anak mulai berkumpul di trotoar setiap sore. "Mereka biasanya rame rame bermain di selokan tersebut dari pukul 16.00 sampai dengan 17.00 WIB," Ucapnya.
Sementara itu warga yang melintas, Maulana (26) melihat adanya anak anak berenang di selokan hitam dikatakan sangat rawan. Pasalnya ditempat anak anak bermain terdapat pipa kabel listrik.
"Risih juga sih, cuma yah namanya anak anak. Tapi bahaya juga disini karena ada pipa yang beraliran listrik tinggi," ujar Maulana saat ditemui di lokasi.
(Baca: Bermain di Selokan, Balita 1,5 Tahun asal Kotim Ditemukan dalam Kondisi Meninggal)
Ia mengungkapkan, dalam seminggu ini setiap kali dirinya melewati kawasan tersebut selalu menemui anak-anak sedang berenang di selokan tersebut.
"Setiap hari, sudah semingguan lihat anak-anak berenang, mungkin tidak ada tempat bermain lagi kali yah," Tutupnya. Dengan adanya anak anak yang bermain di selokan hitam, menjadi perhatian khusus bagi keluarga dan juga pemerintah.
Sebab, meskipun anak anak terlihat ceria. Namun perlu menjadi kesadaran bersama terkait kesehatan, keamanan dan fasilitas tempat taman bermain anak anak.
(muh)