Sekuriti Dikeroyok Geng Motor di Tangsel, Polisi Periksa 2 Saksi
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Seorang sekuriti di bernama M Rian (26) babak belur dikeroyok 15 hingga 20 orang yang diduga dari kelompok geng motor. Para pelaku kesal karena aksi balapan liar dibubarkan patroli sekuriti kawasan.
Pengeroyokan terjadi pada Senin (1/3/2021) sekitar pukul 03.00 WIB. Ketika itu, Rian tengah mengendarai sepeda motor patroli di Jalan Pahlawan Seribu, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel). Saat melintasi BSD Foursquare, puluhan geng motor langsung menghadangnya.
Seketika, Rian diseret dari sepeda motor lalu dipukuli beramai-ramai. Salah satu pelaku sempat melontarkan kekecewaan lantaran sepeda motornya diamankan ketika balap liar dibubarkan patroli gabungan, beberapa jam sebelumnya di sekitar lapangan Sunburst.
Baca juga: Geger Aksi Pengeroyokan di Simpang Lima Bandung, Korban Sempoyongan Dihantam Helm
Kapolsek Serpong Kompol Yudi Permadi mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus pengeroyokan itu. Namun dia membantah keterangan dari sekuriti kawasan yang menyebut para pelaku merupakan kawanan geng motor.
"Memang betul ada pengeroyokan. Saat ini masih dilakukan penyelidikan. Bukan geng motor, tapi sekelompok orang yang suka balapan liar," katanya dikonfirmasi MPI, Selasa (02/03/21).
Menurut Kapolsek, sementara ini telah ada 2 orang saksi yang dimintai keterangan. Menurutnya, saat malam kejadian tak ada razia gabungan antara polisi dan sekuriti kawasan, melainkan hanya patroli gabungan yang memang rutin tiap malam dilakukan.
"Sementara masih 2 saksi. Nggak ada razia (malam kejadian). Setiap malam ada patroli gabungan, tapi malam itu nggak ada amankan motor," katanya.
Baca juga: Tiga Tahun Berjalan, Kompol Aditya Korban Pengeroyokan Perguruan Silat Hanya Bisa Terbaring
Dia menjelaskan, motor pelaku balap liar diamankan oleh pihak sekuriti pada malam itu. Selanjutnya, sepeda motor tersebut dibawa ke Mapolsek Serpong. "Yang amankan sekuriti, dikasih ke Polsek," ucapnya.
Sebelumnya, Rian menuturkan saat dirinya dikeroyok puluhan orang yang dikatakan sebagai kelompok geng motor. "Waktu dipukulin itu, saya dengar mereka ngomong, motor aing (saya) kena, motor aing kena. Ngomong gitu sambil nendangin muka saya. Mungkin maksudnya motor yang diamanin waktu mau balap liar sebelumnya," kata Rian.
Saat pengeroyokan berlangsung, tak ada yang berani mendekat. Namun setelah tubuh Rian tergeletak tak berdaya, barulah beberapa pedagang di seberang lokasi mulai berdatangan berusaha melerai. Para pelaku pun lantas kabur sambil menggeber-geber sepeda motor mereka.
Bantuan dari sekuriti kawasan tiba memberi pertolongan kepada Rian. Dia lantas dilarikan ke Rumah Sakit RIS di Lengkong Gudang Timur. Di sana tim medis menerangkan jika Rian mengalami banyak luka di bagian wajah, tulang rusuk, hingga ke bagian perut.
Komandan Peleton (Danton) Sekuriti Kawasan Timur Zona 4.5 BSD, Budi Suprayitno, menjelaskan perkembangan terkini kondisi Rian. Guna kebutuhan visum, kemudian anak buahnya itu diantar ke Polsek Serpong untuk membuat laporan.
Pengeroyokan terjadi pada Senin (1/3/2021) sekitar pukul 03.00 WIB. Ketika itu, Rian tengah mengendarai sepeda motor patroli di Jalan Pahlawan Seribu, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel). Saat melintasi BSD Foursquare, puluhan geng motor langsung menghadangnya.
Seketika, Rian diseret dari sepeda motor lalu dipukuli beramai-ramai. Salah satu pelaku sempat melontarkan kekecewaan lantaran sepeda motornya diamankan ketika balap liar dibubarkan patroli gabungan, beberapa jam sebelumnya di sekitar lapangan Sunburst.
Baca juga: Geger Aksi Pengeroyokan di Simpang Lima Bandung, Korban Sempoyongan Dihantam Helm
Kapolsek Serpong Kompol Yudi Permadi mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus pengeroyokan itu. Namun dia membantah keterangan dari sekuriti kawasan yang menyebut para pelaku merupakan kawanan geng motor.
"Memang betul ada pengeroyokan. Saat ini masih dilakukan penyelidikan. Bukan geng motor, tapi sekelompok orang yang suka balapan liar," katanya dikonfirmasi MPI, Selasa (02/03/21).
Menurut Kapolsek, sementara ini telah ada 2 orang saksi yang dimintai keterangan. Menurutnya, saat malam kejadian tak ada razia gabungan antara polisi dan sekuriti kawasan, melainkan hanya patroli gabungan yang memang rutin tiap malam dilakukan.
"Sementara masih 2 saksi. Nggak ada razia (malam kejadian). Setiap malam ada patroli gabungan, tapi malam itu nggak ada amankan motor," katanya.
Baca juga: Tiga Tahun Berjalan, Kompol Aditya Korban Pengeroyokan Perguruan Silat Hanya Bisa Terbaring
Dia menjelaskan, motor pelaku balap liar diamankan oleh pihak sekuriti pada malam itu. Selanjutnya, sepeda motor tersebut dibawa ke Mapolsek Serpong. "Yang amankan sekuriti, dikasih ke Polsek," ucapnya.
Sebelumnya, Rian menuturkan saat dirinya dikeroyok puluhan orang yang dikatakan sebagai kelompok geng motor. "Waktu dipukulin itu, saya dengar mereka ngomong, motor aing (saya) kena, motor aing kena. Ngomong gitu sambil nendangin muka saya. Mungkin maksudnya motor yang diamanin waktu mau balap liar sebelumnya," kata Rian.
Saat pengeroyokan berlangsung, tak ada yang berani mendekat. Namun setelah tubuh Rian tergeletak tak berdaya, barulah beberapa pedagang di seberang lokasi mulai berdatangan berusaha melerai. Para pelaku pun lantas kabur sambil menggeber-geber sepeda motor mereka.
Bantuan dari sekuriti kawasan tiba memberi pertolongan kepada Rian. Dia lantas dilarikan ke Rumah Sakit RIS di Lengkong Gudang Timur. Di sana tim medis menerangkan jika Rian mengalami banyak luka di bagian wajah, tulang rusuk, hingga ke bagian perut.
Komandan Peleton (Danton) Sekuriti Kawasan Timur Zona 4.5 BSD, Budi Suprayitno, menjelaskan perkembangan terkini kondisi Rian. Guna kebutuhan visum, kemudian anak buahnya itu diantar ke Polsek Serpong untuk membuat laporan.
(abd)